Mistress --- Bab 3

418 28 1
                                    

20 Juli 2019...

Happy Reading & Sorry For Typo...

Aku tidak tahu, apakah malam ini adalah malam keberuntunganku ataukah malam ketidak beruntunganku.

Kami sudah berjalan cukup jauh dari Ballroom pesta dan tiba-tiba saja, wanita yang menarik tanganku itu berhenti aku pun berhenti. Ia menatapku lalu tersenyum dan berkata,

"Kita sudah berjalan cukup jauh dari Ballroom pesta, tapi kita belum saling kenal. Well, namaku Queen Laurent. Kau bisa memanggilku Queen. Aku sebenarnya EO dari pesta itu. Sekarang, namamu siapa?" Wanita yang bernama Queen ini memperkenalkan diri secara lugas.

"Wow, amazing.... Well, namaku Eleena Brown dan aku seorang desainer," ucapku sedikit bangga degan diriku sendiri.

"Oh sith... Kau Eleena Brown? Designer yang menjadi bintang baru di dunia fashion?" ujar Queen dengan antusias.

"Queen, aku rasa kau sedikit berlebihan." Jujur aku belum pernah mendapat perlakuan seperti ini. Dan ini pertama kalinya.

"Hey, siapa bilang aku berlebihan. Aku tidak berlebihan. Karena itulah kenyataannya. Semua desainmu sangat bagus dan selalu terjual habis di pasaran. Aku adalah salah satu penggemarmu. Aku bahkan sudah mengoleksi beberapa desain baju yang kau buat. Astaga, aku senang sekali. Aku ternyata menabrak seorang desainer muda berbakat sepertimu," ucap Queen sangat antusias.

Queen menarik tanganku mengikutinya kami masuk ke lift. Kemudian, ia menekan angka 30. Melihat angka di lift itu, aku pun menatap Queen. Queen sepertinya mengerti dengan arti tatapanku. Jadi, sebelum aku bertanya ia sudah menjawabnya terlebih dahulu.

"Well, aku mengerti kau pasti bertanya-tanya aku hanya seorang EO tapi kenapa aku bisa menepati ruangan President Suite." Queen menatapku lalu tersenyum.

"Itu karena, pemilik hotel ini adalah sahabatku. Louis Williams," lanjutnya kemudian.

Aku cukup terkejut mendengar jawaban Queen. Keinginanku untuk menemui keempat pemimpin perusahaan itu, membawaku pada seorang wanita yang menjadi sahabat dari pemilik hotel mewah ini, sekaligus orang terkaya nomor 1 di dunia. Aku bahkan lebih terkejut, dengan sikap Queen padaku saat ini. Dia tidak seperti gadis kaya lainnya, yang merasa jijik berteman dengan orang yang tidak selevel dengannya. Dia bahkan tidak marah, saat aku menumpahkan Wine milikku ke gaun yang ia kenakan.

Ting...

Bunyi lift berdentang mengembalikanku dari lamunan sesaatku. Queen menggandeng tanganku dan kami keluar dari lift, berjalan menuju ruangannya. Saat aku menginjakkan kakiku masuk ke ruangan President suite, aku dibuat terkagum-kagum dengan dekorasi kamar ini.Semuanya terlihat mewah. Lampu gantung kristal, meja kaca dengan pinggiran kristal dengan desain yang unik dan mewah, sofa kulit mewah, karpet mewah yang terasa begitu lembut saat aku menginjaknya dengan kaki telanjang.

"Queen, ini sangat menakjubkan." kini giliranku yang terlihat antusias.

"Terima kasih. Aku mendesain sendiri ruangan ini, karena ini akan menjadi ruanganku saat aku berada di Xanderfar."

Aku tertegun mendengar perkataan Queen, yang mengatakan kalau ia mendekorasi sendiri ruangan ini dan akan menjadi ruangannya saat ia datang ke negara ini. Bukankah ini terdengar sedikit berlebihan?

"Berapa biaya yang dihabiskan untuk membayar kamar mewah ini?" tanyaku penasaran.

"Entahlah... Aku juga tidak tahu karena aku tidak pernah membayarnya. Jadi, bagaimana aku bisa tahu?" jawab Queen dengan santai sambil memindahkan sebuah lukisan kecil dari dinding. Dibalik lukisan itu terdapat kode. Sepertinya ada ruang rahasia di kamar mewah ini. Tapi, untuk saat ini aku benar-benar tidak peduli dengan kode kamar tersebut. Aku terlalu terkejut dengan jawaban yang diberikan Queen padaku.

MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang