Mistress --- Bab 4.

446 26 0
                                    

20 Juli 2019...

Harap Maklum, Typo Bertebaran

Meskipun aku tidak akan bersama Archie,aku berharap semoga keinginan kecilku bisa terwujud....

Eleena Brown

Sial...! kenapa dia harus menciumku disaat seperti ini, rutukku dalam hati

      Archie menundukkan kepalanya, lalu melumat bibirku dengan penuh gairah. Dan dengan bodohnya aku menanggapi setiap ciuman yang diberikan Archie padaku. Beberapa saat kemudian, Archie melepaskan ciuman kami, dan aku merasa sedikit lemas. Aku tahu, sekarang bibirku pasti membengkak akibat ciuman kami, karena aku bisa melihat hal itu pada bibir Archie.

"Tunggu aku malam ini," ucapnya kemudian melangkah keluar lebih dulu dari kamar ganti.

        Aku mendesah lega. Setelah kepergian Archie, aku berusaha menenangkan diriku merapikan bagian gaun yang sedikit kusut dan memastikan semuanya aman kemudian melangkah keluar dari ruang ganti. Aku sangat bersyukur, karena baik Archie maupun putri Beatrice sudah tidak ada lagi di luar ruangan ganti. Orang lain pun juga tidak ada. Aku melangkah santai masuk kembali ke ballroom pesta.

        Ketika aku mendudukan bokongku ke kursi, Shanaya langsung menarik tanganku agar aku melihatnya. Aku menoleh ke arah Shanaya dan mendapati gadis itu menatapku dengan tatapan antusias. Aku menatapnya dengan tatapan bingung dan segera meminta jawaban darinya.

"Ada apa?" tanyaku sedikit penasaran.

"Kau melewatkan sesuatu yang luar biasa tadi," jelas Shanaya sedikit ambigu dan itu membuatku semakin penasaran dengan sesuatu yang luar biasa itu. 

"Memangnya, apa yang tarjadi saat aku tidak ada?" tanyaku semakin penasaran.

Shanaya mulai sibuk dengan ponselnya. Beberapa saat kemudian, ia menyerahkan ponselnya padaku.

"Ini lihat saja sendiri."

         Aku mengambil ponsel Shanaya dan mulai melihat video yang ada di layar ponsel tersebut. Detik berikutnya aku pun menyadari, siapa yang ada didalam video tersebut. Mereka adalah 2 Putri dari pemilik perusahaan Flower Fashion. Putri pertama dengan Putri ketiga.

         Putri pertama dari istri pertama, sedangkan Putri ketiga dari istri kedua. Meskipun perbedaan usia mereka cukup jauh, hal itu tidak menghentikan kedua Putri itu dari permusuhan. Mereka selalu bertengkar dimanapun mereka berada, saat mereka bertemu dan berakhir dengan cakar mencakar atau tarik-menarik.

           Tidak ada yang bisa menyalakan salah satu di antara mereka, karena mereka berdua saling memprovokasi satu sama lain di saat mereka tidak sengaja bertemu. Dan untuk malam ini, Putri ketigalah yang memprovokasi putri pertama. Dalam video itu terlihat dengan jelas, Putri pertama sedang berdansa dengan seorang pria tampan yang seingatku, pria datang bersama si putri pertama. Kemudian, datanglah Putri kedua menghentikan dansa itu dan mencoba merebut pria yang sedang berdansa dengan kakaknya. Hal itu tentu saja tidak diterima oleh Putri pertama.

              Pada awalnya mereka hanya bercecok mulut. Tapi tidak lama kemudian, Putri pertamalah yang lebih dulu menampar Putri ketiga. Tamparan itu memicu putri ketiga untuk membalas dan mereka akhirnya saling tampar-menampar, tarik-menarik sampai mereka berguling di lantai.

         Aku melihat dengan jelas, para tamu undangan yang berasal dari Xanderfar mulai menjauhi kedua wanita yang sedang bertengkar itu. Tapi tidak dengan tamu undangan asing. Aku bahkan merasa kasihan pada seorang tamu asing pria, yang hendak melerai kedua wanita itu. Tapi naas baginya,  kedua wanita itu secara bersamaan menampar pipi kiri dan kanannya secara bersamaan.

MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang