Lima: insiden

2.2K 218 34
                                        

"Aku mau dirimu."

lia kembali mengerang kesal, ia tidak mengerti jalan pikiran soobin. sudah jelas jelas ia menolaknya, tapi kenapa pria itu masih mengejarnya.


"aku tidak mau dirimu." kata lia tegas sambil bangkit dari duduk nya



soobin ikut bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati lia, sedangkan lia diam membeku, ketegasan dan keberanian lia menyusut saat soobin menatap nya intens.




"aku akan membuat mu menarik perkataan mu"kata soobin sambil menyeringai



lia mengalihkan pandangan nya pada soobin lalu berkata "A-aku ti-"



perkataan lia terpotong karena suara guntur yang sangat keras. lia langsung memekik panik sambil menutup matanya dan tanpa sadar kedua tangan nya mencengkram baju soobin


soobin langsung menyeringai "mulutmu bisa bilang tidak, tapi tubuh mu tidak bisa menolak"


lia membelalak kan matanya saat menyadari apa yang ia lakukan, cepat cepat ia mundur untuk menjauhi soobin. Tapi, pinggul nya langsung dirangkul soobin yang otomatis membuat jarak diantara mereka semakin menipis


"apa yang kau lakukan?! lepaskan aku!!!" kata lia panik dengan mata terbelalak sambil mendorong dada bidang soobin


soobin semakin merangkul erat pinggul lia yang membuat dada mereka bertemu. lia membeku. ia ingun melawan, tapi tidak bisa. apalagi soobin merangkul nya dengan erat


"kau milik ku, Jisu." kata soobin dengan nada berbisik


lia menggeleng cepat, lalu berusaha mendorong soobin. tapi, perlawanan lia tidak mebuat soobin merenggangkan rangkulan nya. soobin tidak ingin melewati kesempatan ini.


mungkin soobin memang jahat karena memaksa lia untuk berhubungan dengan nya, tapi ia tidak perduli lagi. ia butuh lia sekarang.


lia membelalakkan matanya saat soobin melumat bibir lia dengan cepat, namun lembut dan menuntut. teriakan penolakan lia menyatu dengan suara deras nya hujan.


soobin sama sekali tidak peduli dengan lia yang meront dirangkulan nya. ia terus fokus pada bibir lia. ia menarik napas dalam dalam untuk menyesap aroma tubuh lia yang menenangkan, ia rasa ia semakin gila karena lia.



"kumohon hentikan!!!" teriak lia saat soobin menggendongnya menuju kaar hinata yang hanya beberapa langkah dari dapur


"Brengsek! dasar pria kurang ngajar!" maki lia dengan nada membentak, ia terus mendorong dada soobin dengan sekuat tenaga

"kau milikku, Jisu. malam ini dan selamanya." kata soobin sambil mengunci kedua tangan lia dengan kuat, lau melumat kembali bibir lia



lia berteriak tertahan, ia semakin lemah untuk melawan lagi. ia hanya bisa terisak. matanya semakin kabur.





***


lia membuka matanya saat cahaya matahari mulai menelusup ke jendela kamar nya. lia terdiam sejenak sambil merasakan kehangatan yang merangkul nya dengan erat. lalu, beberapa detik suara dengkuran haus semakin terdengar jelas di telinganya.


dengan cepat ia menoleh ke belakang dan mendapati soobin yang sedang tertidur pulas sambil merangkul nya dengan erat.



matanya lalu beralih ke tubuhnya yang polos tanpa baju. dengan cepat lia melepas rangkulan soobin. tapi soobin menahan nya


[2] LUKA | Soolia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang