Lia menatap sekeliling kantin sekolahnya, ia berfikir apakah ia bisa membayar dua gelas minuman, sedangkan ia tidak pernah membeli sesuatu di kantin sekolahnyaIa menyesal tidak membawa uang banyak, kalaupun ia bawa uang banyak, ia harus rela tidak makan dua hari agar bisa membayar dua gelas minuman saja.
"Mau pesan sesuatu dulu?" Tanya Lia sambil berdiri di tempat
Sang pelayan pun datang
Pelayan itu sangat muda, mungkin itu anak dari ibu kantin
"Aku Black coffe" Ucap soobin sambil menatap pelayan perempuan yang sedang menatap malu kepadannya
Lia bergidik ngeri melihat pelayan itu, hal itulah yang membuat soobin bisa melakukan apapun yang ia mau hanya karena tampang
Dunia ini terkadang memang tidak adil, Lia membenci hal hal yang mengistimewakan hanya karena tampang atau sejenisnya
"Kau?"
Lia mengalihkan perhatiannya dari pelayan itu, lalu memandang soobin sekilas dan kembali fokus pada menu minuman di depannya
"Saya.." Lia menggit bibirnya karena bingung mencari minuman yang termurah. Sepertinya ia harus rela kehabisan uang " saya teh hangat saja"
Soobin menatap Lia sejenak, lalu mengeluarkan uang di saku celananya
"Biar aku saja yang bayar" Ucap Lia cepat
Soobin mengabaikan Lia dan tetap membayar pesanan mereka, setelah pesanan datang mereka langsung duduk di meja yang sudah tersedia
Lia menatap keseluruh sudut kantin, sangat sepi
Hanya ada beberapa orang di kantin ini, Lia lalu fokus kepada soobin sambil mengeluarkan sebuah surat dari Miyeon
"Saya disini-"
"Kenapa harus berbicara formal? Aku yakin ini masalah pribadi, langsung saja ke intinya" ucap soobin sambil menatap intens Lia
Lia berdehem sambil menenangkan hatinya yang gelisah melihat soobin yang menatap intens ke arahnya "baiklah, aku ingin menyampaikan surat ini"
Soobin mengangkat sebelah alisnya
"Surat cinta darimu?"Lia langsung terbelalak karena pernyataan soobin, apa dia bilang? Surat cinta? Astaga
"Bukan, itu surat dari Miyeon teman ku, aku harap kau mau membacanya dan memutuskan hubungan kalian" ucap Lia dengan mantap
Soobin terdiam sejenak, lalu meraih surat itu yang berada dihadapannya
"Miyeon? Tanya soobin bingung
Lia mengerutkan kening "iya Miyeon, kau pasti mengenal nya"
Soobin masih terdiam, lalu beberapa detik kemudian terkekeh pelan
"Wanita penggila sex itu ternyata" ucap soobin dengan tampang tanpa dosa
Lia membelalak matanya. Benar benar kurang ajar sekali pria ini, bagaimana bisa pria itu mengatakan hal tidak sopan di muka umum? Bagaimana kalau didengar oleh murid lain nya?
"Bisakah lebih sopan" Ucap Lia yang mulai geram
"Aku mengatakan fakta." Jawab enteng soobin
"Miyeon tidak mungkin seperti itu, justru panggilan itu lebih cocok untuk mu" ucap Lia dengan nada mengejek "Menjijikan"
Soobin menyeringai "kenapa? Kau temannya? Sepertinya kau tidak jauh beda darinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] LUKA | Soolia.
Tienerfictieft; Choi Lia-! 15+ Patner sex-?! #1 on Soolia 150420 @xiiBoboiboy