old house pt. 1

174 10 0
                                    

Sesuatu yang berharga saja kujaga, apalagi hatiku yang kupersembahkan untukmu?

-.-

HighSchool!AU

Soyeon!Class1
Jimin!Class3
























-.-

Soyeon membulatkan matanya.

Gadis itu terus saja mengelilingi meja kecil yang berbentuk lingkaran, yang penuh dengan buku-buku novel dengan genre horor bercampur misteri.

"Ini semua untukku?! Sumpah??"

Hoseok menghela napas. "Susah payah aku mencari hadiah untukmu."

"Ow, aku terharu, Oppa." Soyeon terkekeh. "Terima kasih!"

Hoseok menghela napas dengan lega. Dia langsung menjatuhkan diri di atas sofa, mendongakkan kepala, dan memejamkan matanya. Sumpah, kakinya serasa mati rasa karena terus saja berbolak-balik guna mencari hadiah susulan untuk adiknya.

Iya, dia telat seminggu karena tugas kampus.

"Maaf, ya. Telat."

Soyeon sontak menggeleng. "Tidak apa-apa. Sebenarnya, aku tidak minta apapun. Tapi, ya, kalian yang ingin memberiku sesuatu, jadi tidak bisa kucegah."

"You're humbleness."

Soyeon tersenyum, lalu kembali fokus memperhatikan tumpukan buku novel di depannya. Beberapa detik kemudian, Soyeon memekik senang sembari memeluk satu buah novel dari tumpukan itu.

"Ketemu!"

"Hah? Apa?"

"Ini! Twilight!"

Hoseok menaikkan alisnya. "Bukannya kau sudah menonton filmnya?"

"Memang," jawabnya. "Tapi, kalau melalui novel, aku bisa mengerti sedalam apa ceritanya."

"Hooh, dasar."

"Terima kasih, kakakku tersayang!"

***

Soyeon mengerutkan dahinya kelasnya sedang ramai. Terlebih, dia melihat seseorang yang dikerubungi siswa di kelasnya. Soyeon mempercepat langkahnya untuk masuk ke kelas.

"Hei, ada apa- astaga. Junghoo, ada apa dengan wajahmu?"

Soyeon sangat terkejut mendapati siswa yang duduk depan kursinya dengan keadaan lebam memenuhi wajah dan lengannya. Junghoo menanggapi siswa lain yang bertanya dengannya, sesekali mengusap tangannya yang memiliki lebam.

"Kau tahu hutan di sebelah taman kota?"

"Hutan timur?" Soyeon mengerjapkan matanya. "Kenapa?"

"Ada rumah tua yang tak jauh dari hutan itu, ingat?"

Soyeon mengangguk. "Ingat. Rumahku juga tidak terlalu jauh dari taman kota."

IRIDESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang