[3]keputusan/決定

6K 509 18
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?"
Alis hitam pekat milik si bontot uchiha itu hampir bertautan,tanda bahwa ia tidak mengerti.

Sakura menceritakan semuanya dengan jujur,tidak ada satupun yang terlewatkan.
Setelah sakura selesai bercerita,sasuke membalikan badanya tanpa mengatakan apapun.

"apa aku boleh ikut denganmu sasuke-kun?mungkin kehadiranku sedikit membantu."
Ucap sakura dengan nada sedikit gugup.
"Kakashi memang guru yang payah."
Bukannya menjawab,sasuke malah mengatakan hal yang tidak ada keterkaitannya dengan permintaan sakura barusan.

Sakura mengernyitkan alisnya,tentu saja jawaban sasuke sudah membuatnya harus berfikir keras.
"Apa maksudmu?"
Sasuke kembali beralih menghadap sakura,tatapan tajamnya sedikit menusuk.
"Kenapa dia mengirimkan orang payah seperti mu.
Bukankah Kau hanya akan merepotkan ku?."

Mendengarnya hati sakura hancur,bagaimanapun itu adalah sebuah penghinaan.
Tapi tidak apa-apa,sakura sudah terbiasa menyikapinya.
"Apa aku benar-benar terlihat merepotkan sasuke-kun?." Sakura bertanya sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Ya."
Sakura menghembuskan nafas kasar.
Jawaban singkat itu seketika membuatnya bungkam.
Tanpa sepatah kata apapun,sasuke hendak pergi meninggalkan sakura.
"Sasuke-k-kun tunggu!."
Sasuke menghentikan langkahnya,
"Pergilah dari sini,misimu sudah selesai kan?."
"Huh?" Ini sudah yang kedua kalinya sakura dibuatbingung.

"Misimu hanya untuk memastikan ku kan?lagipula aku tidak mengirimkan kabar apapun itu bukan karna telah terjadi sesuatu,
Aku hanya tidak ingin merepotkan kakashi.—
Sebelum melanjutkan kalimatnya sasuke melirik ke arah sakura dengan mata kirinya.
"Ini adalah tempat yang berbahaya,pulanglah.
Aku bisa melakukan apapun tanpa bantuanmu."

Apa sasuke menghawatirkanku?ah tidak.
Pikir sakura.
"Lalu..dimana elang milik kakashi sensei?kenapa aku tidak melihatnya ada di sisimu?"
Sakura sengaja mengalihkan topik pembicaraan agar ia bisa lebih lama mendengar si pemilik suara berat itu.
"Aku mengurung nya di dalam markas ku."
Jawab sasuke tanpa menoleh.
"Begitu ya."

Sasuke pov •~☾❉☽~•

Setelah aku menghabisi orang yang telah berani menyusup ke markasku,sharingan yang masih aktif itu dengan otomatis mendeteksi sebuah cakhra.
Sepertinya aku mengenali siapa pemilik cakhra ini,aku pergi untuk memastikan.
Benar saja.
Dengan hanya melihat rambutnya Aku sudah bisa mengenali siapa pemilik rambut warna bunga sakura itu,tapi bagimana dia bisa sampai ke tempat ini?

Aku mendekatinya hanya untuk sekedar bertanya,tapi jawaban darinya membuatku bingung harus melakukan apa.
Bagaimana mungkin aku membiarkannya ikut serta dalam misi berbahaya ku besok.
Lagipula aku juga bisa mengatasinya seorang diri.
Aku harus mencari cara supaya dia bisa segera pergi dari sini.

Cara apapun telah ku coba,Namun anak itu tetap keukuh bilang ingin ikut.
"Aku mencintaimu sasuke-kun,apa kau tidak pernah ada rasa sedikit pun padaku?
Ingatlah,aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu.
Maka dari itu tolong biarkan aku ikut bersamamu."
Kalimat yang barusan ia lontarkan membuatku terdiam,aku kehabisan akal untuk kembali mencari cara supaya ia bisa pergi dari sini.

Entah kenapa tiba-tiba mulutku dengan cepat mengeluarkan kalimat yang bahkan aku saja tidak mengerti kenapa aku bisa mengatakanya.
"Berhenti bermimpi dan Pergilah.
Aku sama sekali tidak tertarik atau bahkan menyukaimu."

Aku sadar kalimat itu telah menyakiti hatinya,
Tapi aku sudah terlanjur mengatakanya.
Sesudah mengatakan hal itu,aku sama sekali tidak mendengar jawaban apapun lagi darinya.
Kepala ku bergerak untuk melihat ke belakang apa yang terjadi,kenapa ia diam.
Apakah kata-kataku barusan benar-benar sudah menghancurkan perasaanya?.

Author : tentu saja bodoh!

Aku melihatnya menyeka air mata,di hatiku ada sedikit perasaan tidak tega.
Namun aku menepisnya,dan segera melanjutkan langkahku.
Tiba-tiba saja sharingan dengan tiga tomoe ku kembali aktif dan merespon sebuah chakra yang tidak ku kenal berada tepat di belakang sakura.

"Sakura!."aku meneriakki namanya supaya ia bisa segera menghindar.
"SHAANNNAROO!" Sepertinya ia tidak kalah peka dariku,anak itu dengan cepat menonjok mahluk bergentayangan berwujud monster putih berambut panjang.

"SHAANNNAROO!" Sepertinya ia tidak kalah peka dariku,anak itu dengan cepat menonjok mahluk bergentayangan berwujud monster putih berambut panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masker yang menyelimuti monster itu seketika retak karna pukulan dari sakura dan berubah menjadi abu.
Sakura membersihkan tanganya yang terkena abu,lalu menatapku .
Aku baru sadar satu hal,ternyata ia melepaskan jubahnya terlebih dahulu sebelum melawan monster itu.

Melihat kejadian barusan,pandanganku mengenai sakura yang merepotkan berubah.
Aku rasa,membiarkannya ikut mungkin tidak akan jadi masalah.
Anak itu pasti bisa melindungi dirinya sendiri,dengan begitupun misi penyusupanku ke pulau o'uzu demi mencari obat penawar dari penyakit jugo akan dengan mudah terselesaikan.

"Baiklah,kau boleh ikut."
Mendengar ucapanku bola matanya berbinar.
"Benarkah sasuke-kun?!"
Aku mengangguk dan melanjutkan kalimatku.
"Kau bisa tidur di markasku malam ini."
"Sasuke-kun arigatou!"Ucapnya girang.

the ineffable bondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang