[10]jealous?/嫉妬?

5.9K 444 21
                                    

-'| ADULT CONTENT |'-

Sasuke pov •~☾❉☽~•

"Kau hanya perlu membalasnya."

Perkataan naruto kemarin malam masih terngiang-ngiang bebas di kepalaku.
Jujur saja,aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
Aku terus berfikir,tapi yang muncul di benak ku hanyalah wajah sakura.

Apa maksudnya?

Otakku hampir pecah.
Sampai detik ini aku masih belum menemukan jalan keluarnya.
Aku tidak pernah menyangka,untuk sekedar membalas perasaan perempuan ternyata sesulit ini.
Bahkan menurutku lebih sulit dari pada mencoba menguasai salah satu jutsu terlarang.

"Sa-sasuke-kun..?"

Sial,kenapa aku harus bertemu dengan nya.
Apakah dia tidak menyadari bahwa otakku sudah mengeras hanya karna memikirkannya?
Dan sekarang dia malah datang seperti tidak ada apa-apa?.

Aku bergeming tanpa menjawab sapaanya.
Dahi gadis itu berkerut.
"Kau tidak apa-apa sasuke-kun?"

Apa yang kau bilang tidak apa-apa?!

Aku hanya mengangguk.
Kakiku mencoba untuk melangkah,namun terasa kaku.
Seperti ada yang menahan pergerakanku.

"Sa-kura,bisakah kau mengajak-ku berkeliling sebentar?."

Apa-apaan itu?!
Kenapa mulutku berkata hal semacam itu?.
Aku memaki diriku sendiri,berbagai sumpah serapah aku lontarkan.
Namun tetap saja tidak dapat menutupi kebenaran bahwa aku telah mengatakannya.

Aku tidak mengerti mengapa kalimat itu dengan mudah keluar dari mulutku begitu saja.
Aku merasa seperti bukan aku yang mengatakannya.
Ah sudahlah,lagipula kalimat itu sudah terlanjur terucap.

↬❝☫☫❞↫

Mulut sakura sedikit terbuka,tidak menyangka dengan apa yang barusan ia dengar.
Apakah sasuke ingin mengajaknya berkencan?.
Hati sakura sudah meronta-ronta,tapi ia menahan untuk bersikap biasa saja.

Dari setiap pengalaman nya bersama sasuke,mulai sekarang sakura akan mencoba untuk sedikit lebih tenang.
Ia tahu,jika sewaktu-waktu sasuke pasti akan menjatuhkannya seperti waktu itu.

"Ah baiklah."
Sakura menjawab seadanya.
Ia mendahului langkahnya,berjalan bagai pemandu di depan sasuke.
Sasuke membututi kemanapun sakura pergi.

"Sasuke-kun apa kau ingin pergi ke taman?sudah lama aku tidak kesana."
Sakura menawarkan.

Sasuke memajukan langkahnya,berdiri di samping sakura.
Ia menyentuh jari-jemari sakura dan menggengamnya,menimbulkan desirahan hangat di hati sang gadis.

Tangan sakura yang semula sejuk kini menghangat ketika di gengam.
Lebih tepatnya ia mendapatkan kenyamanan.
Sasuke membawa genggaman itu sampai ke taman,
ia tidak melepaskannya.
genggaman itu bahkan semakin mengerat,seperti tidak ingin membiarkannya pergi.

Mereka duduk bersebelahan di salah satu bangku taman.
Sunyi,dan hening.
Hanya itu yang dapat mereka rasakan.
Sasuke menghirup angin malam yang begitu menyejukkan.
Semilir angin terus berdatangan memanjakan kulit.
Bintang-bintang berkedip seakan-akan menyambut kehadiran mereka.

the ineffable bondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang