[Puisi Panjang]
MEREKA bilang ini dan itu dan seterusnya: kesedihanmu rebah, erupsi di haribaan gravitasi.
jadilah hujan air mata, musim terpanjang di belahan bumimu.
akan tetapi, pernahkah kamu berpikir, kelak, banjir air matamu itu menjelma benca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gajah di pelupuk mata tak tampak; semut di seberang lautan tampak," bisik KATANYA di ponselmu selepas sesosok anonim menganugerahimu sebatalion huruf tegak bersambung yang tampak berbahagia.
KATANYA-kah yang mengirimnya ke rumahmu? rumahmu-kah yang kelewat strategis hingga ditargeti sebegitunya? sebegitunya-kah ponselmu mendua? mendua-kah sesosok anonim tadi dari kebetulan? kebetulan-kah cuma?
kamu menemukan bahwa kamu tidak menemukan apa-apa.
tahu-tahu huruf-huruf tegak bersambung itu menyublim jadi topan, melontarkanmu sekedipan pelupuk mata ke seberang lautan.
hatimu kesemutan, menemukan KATANYA kegajahan di pelaminan.
"selamat berbahagia!" pekikmu kepada KATANYA dan lelaki di sampingnya yang baru teridentifikasi olehmu sebagai MANTAN.
kamu menemukan bahwa kamu tidak apa-apa menemukan. []
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ctrl + F = membuka kotak dialog Find di Microsoft Word
