[Puisi Panjang]
MEREKA bilang ini dan itu dan seterusnya: kesedihanmu rebah, erupsi di haribaan gravitasi.
jadilah hujan air mata, musim terpanjang di belahan bumimu.
akan tetapi, pernahkah kamu berpikir, kelak, banjir air matamu itu menjelma benca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bahkan saat kamu sedang tinggi-tingginya, MEREKA tetap merisak. tetapi, ingatlah, tatkala tegarmu karam dalam isak, genang yang senantiasa bersorak. tak lain tenang.
ketika pun kamu dinyawai tali semata guna menuju, tenang selalulah membersamai. laksana berjalan di sebentang kabel menyeberangi dua pencakar langit nirpengaman, jahil angin dan horor panorama tak lebih gertak sambal. sebab budi buruk itu membal: gentayang mengincar sang dalang.
dan nyalimulah pusatnya pusat. ekuilibrium. manakala kabel tadi gegar, langkahmu gegai, netra dan daya mengabur; kamu masih punya tenang. konsol rata tengah bagi timpang pendirian.
semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. di nun bawah sana, MEREKA tersipu sepakat. []
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ctrl + E = menjadikan teks rata tengah pada Microsoft Word
