[Puisi Panjang]
MEREKA bilang ini dan itu dan seterusnya: kesedihanmu rebah, erupsi di haribaan gravitasi.
jadilah hujan air mata, musim terpanjang di belahan bumimu.
akan tetapi, pernahkah kamu berpikir, kelak, banjir air matamu itu menjelma benca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
malam menihilkan cahaya. sebab cahaya bila malam tiba hanyalah harapan yang bersin sebentar lalu sudah. namun dengannya, kamu semringah menyalakan kegelapan. berkat sebuah risau. lewat sebilah pisau.
pertama, tangan. pergelangan tangan. nadi di pergelangan tangan. detak pada nadi di pergelangan tangan. kehidupan yang berdetak pada nadi di pergelangan tangan.
kemudian, meja. pisau di meja. harap-harap cemas pada pisau di meja. kematian yang harap-harap cemas pada pisau di meja.
terakhir, melakukannya. kamu hanya tinggal melakukannya.
semesta, sementara itu, berkedip. kursor itu berkedip. layar laptopmu membuat kursor itu berkedip. naskah novel di layar laptopmu membuat kursor itu berkedip.
lalu, terpenggal. kegelapanmu terpenggal. []
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
