Accio 13
Samoyed
Jisung menuruni tangga, merekatkan pin prefek di kerah kemeja. Langkahnya terhenti saat mendapati Taehyun duduk di depan perapian. Dahi Jisung berkerut, dugaannya ketika melihat tempat tidur Taehyun yang kosong di pagi buta rupanya meleset.Ia kira Taehyun sudah berkeliaran di lapangan Quidditch menunggangi firebolt kesayangannya. Melakukan aktivitas-wajib-nan-harus-Taehyun di akhir pekan yang sudah menjadi pengetahuan umum murid-murid Gryffindor. Jadi, menemukan Taehyun duduk terjelengar menatap perkamen bukan sesuatu yang Jisung duga.
“Taehyun? Ada apa?” Perlahan Jisung mendekat, ia berjongkok di samping Taehyun yang menggigiti kuku jempol sambil bergumam tidak jelas.
“Taehyun?”
“Ada yang memasukkan Boggart lagi ke dalam loker sapumu? Hei?” Jisung meraih pundak pemuda itu, mengguncang sambil terus memanggil nama Taehyun.
“Jisung.”
“Ya?”
Taehyun menghembuskan nafas keras, menelengkan kepala menatap Jisung. “Aku sesuka itu ya sama setan salazar itu?”
Mata Jisung berkedip cepat, “pagi-pagi kau dapat pencerahan darimana?”
Perkamen sepanjang dua kaki yang sudah ditulisi diserahkan pada Jisung. Bersamaan dengan Jisung meraih benda itu, Taehyun membuang muka. Perhatian Jisung berpindah pada perkamen di tangannya.
“Ini laporan tugas Ramuan kalian. Lalu?”
Helaan nafas Taehyun semakin keras—terlalu dibuat-buat sampai Jisung merasa kesal mendengarnya—ketika tangan Taehyun menunjuk paragraf di bawah tulisan besar Ramuan Cinta Amortentia.
Sebelah alis Jisung terjungkit. Taehyun menggaruk kepalanya mengerang kesal.
“Bisa baca gak sih, Jisung?”
“Bisa. Masalahnya apa? Kalian berhasil bikin ramuannya, lalu apa hubungannya? Tiba-tiba kau tercerahkan begitu. Apa?”
“Itu. Itu,” tunjuk Taehyun, “aroma yang kucium dari ramuan itu.”
Jisung menunduk membaca ulang, “bubblegum, lavender, dan yew.”
Hingga kesadaran itu menerpanya. Jisung cekikikan sampai terduduk. Tawa Jisung menjadi-jadi menyaksikan pipi Taehyun semerah rambutnya.
“Dua hal yang kau sukai adalah aromanya Sungwoon?” Jisung terkikih-kikih memegangi perut, “bahkan sampai aroma tongkat jodoh juga jenis kayu tongkat sihirnya Sungwoon?”
Taehyun menutup mulut, wajahnya memerah tak karuan.
“Oh, jangan lupa bentuk Patronusmu,” tambah Jisung menyengir. “Benar-benar pecinta Sungwoon.”
Dahi Taehyun berkedut kesal, mulutnya sudah terbuka.
“Aroma tongkat jodoh?”
Jisung dan Taehyun berbalik, menengok ke arah sumber suara. Senyum Jisung merekah, “Kijung-ah, tumben bangun pagi.”
Taehyun mencibir.
Kijung langsung duduk di samping Jisung. “Aroma tongkat jodoh itu apa, kak?”
“Anak kecil minggir aja sana,” usir Taehyun berdecak kesal.
Kijung menjulurkan lidah, berlindung di balik Jisung dari ancaman serangan Taehyun. Cengiran Jisung masih melekat di wajah, sampai-sampai wajah Taehyun kembali memerah.
“Kak,” tuntut Kijung.
Jisung menoleh, “itu kata-kata buatan Woojin, waktu Professor Ahn ngejelasin aroma ketiga dari Amortentia yang biasanya berhubungan dengan orang yang disuka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Accio: Grá 🍀 [Kim Jaehwan x Yoon Jisung]
FanfictionKim Jae Hwan dan Ramuan adalah perpaduan yang buruk bagi Jisung. . . HogwartsAU