Chansoo Days 10 - That's Okay

2.3K 379 41
                                    

Chansoo Days 10

That's Okay





Chanyeol masuk ke dalam mobilnya setelah kembali dari Hongkong. Konser satu hari yang diselenggarakan SBS telah usai dengan jadwal pulang-pergi yang begitu ketat.

Setelah melewati barikade fans yang menunggu mereka di bandara, akhirnya Chanyeol bisa berlega hati karena mampu menemukan kembali tempat pribadinya. Walaupun itu hanya di dalam sebuah mobil yang sempit dan sepi. Setidaknya, Chanyeol tidak harus mendengarkan hingar bingar ramainya dunia yang tengah tumpah ruah dengan segala keriaannya.

Yang Chanyeol butuhkan hanyalah pulang dan beristirahat. Karena itulah yang diamanatkan padanya oleh Suho. Bukan hanya di belakang panggung, Suho juga rajin mengiriminya pesan pribadi beberapa hari ini.

Malam itu Chanyeol melewati jalan bebas hambatan untuk kembali pulang ke apartemennya. Jalanan sepi dengan lampu jalan kota Seoul yang temaram dihiasi bunyi desau angin malam yang berembus menerpa laju kendaraannya.

Ini terlalu sepi baginya, sehingga ia meraih tombol radio yang terpasang di dashboard mobilnya. Menyalakan channel tengah malam yang mungkin masih memberikannya sedikit hiburan dengan segala penatnya kegiatan.

Hingga sebuah saluran membuat laju tangannya terhenti mencari channel, berhenti pada sebuah petikan gitar yang tengah mengalun di radionya. Mengalir jernih bagai desau angin malam yang menemani. Dan suara yang tak asing ditelinganya mengalun. Lembut sekali.

Chanyeol memutar setirnya ke luar dari jalan dan menuju jalan lain yang belum pernah dia lewati. Turun dari flyover jalan besar dan masuk ke jalan lain. Tak ada apa-apa selain jalanan sepi yang terkurung dalam indahnya gerbang alam yang terbentuk dari barisan pohon-pohon yang menunduk meneduhkan jalannya malam ini.

Sementara lagu itu masih mengalun, Chanyeol menepikan mobilnya ke sisi jalan. Lalu duduk diam dalam gelapnya suasana sepi yang membayang. Ia merebahkan punggungnya pada jok di belakang punggungnya. Mendengarkan dengan khidmat setiap kalimat yang mengalun dari lagu tersebut. Hingga ingatannya melambung tinggi pada suatu kejadian kecil. Hal yang selalu teringat dibenaknya akhir-akhir ini.

"Kenapa kau tidak membiarkan aku membantumu?" Chanyeol protes kala itu.

Protes yang dibalas dengan senyuman kecil dari seorang pria berkacamata yang tengah sibuk dengan kertas memonya.

"Ini station punyaku." Katanya terkekeh.
"Iya, tahu." Chanyeol bersikeras, "Tapi kau kan bisa melibatkan aku dalam musiknya. Aku bisa mengiringimu bermain gitar. Seperti biasa."
"Terima kasih, Chanyeol."
"Bukan itu yang aku mau."
"Aku tahu. Tidak ada yang lebih pas selain kau dalam setiap duet kita."
"Lalu, kenapa tidak pakai aku saja?" Ia menatap Kyungsoo yang kembali mengurai senyum.
"Nanti kau tahu apa lagunya."
"Kita selalu tahu lagu semua orang di sini? Karena kita saling membantu. Apa itu salah? Sejak kapan kau jadi egois."

Kyungsoo memandangi Chanyeol yang melihatnya dengan mata yang tajam, setengah merajuk, namun memelas. Ini pertama kalinya Kyungsoo tidak mau melibatkan Chanyeol dalam projek musiknya.

"Karena ini hadiah."

Chanyeol tertegun, "Untuk Exo-l." jawabnya cepat.

"Semuanya." Kyungsoo tersenyum lebar kali ini, "Termasuk kau."

Chanyeol tidak setuju, ia tetap memaksa. Namun Kyungsoo juga berkeras, kukuh pada pendiriannya. Ia ingin membuat lagu yang berasal dari dirinya. Terbentuk dari puing-puing kecil yang ia buat sendiri, karena dengan suka hati ia ingin mempersembahkannya untuk semua orang yang menyayanginya. Fansnya, keluarganya, kerabatnya, temannya, senior, junior, bahkan untuk semua orang di luar sana yang tak mengenalnya, namun mampu mendengar sekilas tentang apa perasaan hatinya saat menulis lagu ini.

CHANSOO DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang