8.Pesan Singkat

29 8 5
                                    

Lara Merogoh saku, mengeluarkan ponselnya. Ia mengetikkan sebuah pesan.

Larasati zeyra:

Cepet pulang kak! Laper nih:(

Send!

2 menit kemudian, tertera notif balasan dari Hani.

Kak Hani zyantik:

Entar abis magrib, iya kakak belikan. Jangan lupa bersihin rumah!

Siapa lagi jika bukan Hani yang menuliskan kata 'zyantik' tersebut. Tatkala memasukkan nomor kontak nya.

Lara menghela berat, untuk saat ini hanya 'lelah' yang bersarang di dalam otaknya.

Larasati zeyra:

Iya, makanan yang enak!

Lara menurut. Gadis itu tak ingin mati kelaparan, sebab kemarahan Hani.
Lagipula ia merasa kasihan pada mama dan kakaknya yang telah bekerja keras, demi memenuhi kebutuhan, sekolahnya.

Kak Hani zyantik:

Iya, bawel. Cepet bersihin rumahnya. Jan maen Handphone mulu.

Kemudian mereka saling sahut-menyahut di dalam chat.

Larasati zeyra:

Siapppp, bosssque!!

Lara menggerutu mengumpati kakaknya, "Baru juga maen handphone, mamak lampir"

Kak Hani zyantik:

Pinter. Kakak mau lanjut kerja, ga usah ganggu!

Lara memutar bola mata, jengah. 'Dari dulu kali pinternya' batin Lara.

Larasati zeyra:

Yooi kak.

Ia menyudahi percakapan itu. Menutup ponsel dan meletakkannya di atas nakas.

Lara berlari kecil, mengambil handuk lalu menuju kamar mandi.

                                  ~     ~    ~

Malam pun tiba, tepat pukul enam lewat sepuluh menit. Seorang gadis sedang melakukan aktivitas membersihkan rumah.

Lara. Ia mengepel lantai dari satu sudut ke sudut lainnya. Hal itu kerap menjadi kebiasaan, sepulang sekolah.
Ya, mau bagaimana lagi? Tidak adanya pembantu. Hanya terdapat tukang kebun yang mengurus pekarangan, itupun satu minggu sekali.

Sesekali Lara mengibaskan tangan, karena merasa gerah dan lelah. Membersihkan rumah megah, seorang diri pula.

Lara mengenakan piyama dan menggelung rambut panjangnya. Menampakkan kesan ringkas.

Dari satu jam lalu, ia membersihkannya. Saat ini, Lara tengah mengepel area ruang tamu.

Namun, seketika terdengar langkah kaki seseorang mendekat ke arah pintu. Dan...

"DORR..." teriak Lara, mengagetkan seorang wanita. Ia berdiri tegak di balik pintu.

"HUAA!! SETANNN!!" Marah menutup pintu, keras. Berlari meninggalkan rumah.

Lara yang sedang menggunakan masker wajah berwarna putih. Sebelas dua belas dengan setan!

Hati-hati dikutuk mak lampir kau Ra!!

Di depan pintu, Lara terbahak-bahak melihat ekspresi kakaknya. Gadis itu merasa lega karena ulah jail nya sukses seratus persen.

"KAK HANI. INI GUE!!" Lara menempelkan kedua tangan di dekat mulut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang