Kisah kamar nomor satu
dimana kedua pemuda bertemu
dan mulai saling membutuhkan
"Anugrah atau Kutukan?" - Mark Lee
"Jika kubilang keduanya?" - Huang Renjun
___________
Warning!
- BxB
Homphobic jangan salah lapak ya ^^
> Start : 28/04/19
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 20 . . . . .
Kutukan.
Bagaimana cara agar seseorang menanggapi kata-kata itu dengan positif? Tidak ada.
Semua hal yang dimaksudkan dengan kata 'kutukan' mengacu pada hal-hal negatif dan magis yang mengancam kehidupan seseorang. Kata-kata kutukan juga hanya berlaku pada masa lalu dimana para penyihir—ahli mantra—berkeliaran dimana-mana. Namun bagi kehidupan jaman sekarang... Apa makna dari kutukan itu sendiri?
Suara dentuman besar menghasilkan bunyi nyaring di telinga, seolah sedang berperang gedung ini telah kacau dengan baku hantam senjata canggih di kedua pihak. Mereka profesional dengan caranya, melenyapkan tenaga profesional lain yang menyerang atas dasar emosi.
Jaehyun aman, dia berdiri dibarisan belakang sambil menatap tajam kearah seorang pria yang juga sama-sama menatapnya tajam.
Semua ini dia lakukan untuk merebut kembali Istrinya yang telah diculik, ungkapan balas dendam atas semua hal yang mereka lakukan pada sahabat sekaligus mantan pasanganya Doyoung... Jangan lupa membahas utang budi pada kedua orangtua Mark Lee.
"Tidak ada yang bisa diselesaikan dengan perang, tuan muda Jung!" ucap pria berusia paruh baya itu, seolah menghentikan waktu.
Fokus Jaehyun tentu saja hanya pada orang itu. "Dimana Irene!"
Orang itu adalah Yin, pria dengan keberanian tinggi yang secepat kilat berjalan diantara tentara bayaran yang sedang termenung melihat aksinya.
"Anda tidak pantas untuk menghamburkan uang demi membayar nyawa wanita itu, tuan Jung." ucap Yin.
Yin, tahu betul apa yang dikatakanya.
"Kembalikan Irene dan lepaskan Huang Renjun, dengan begitu aku akan membayar semua kerusakan disini." balas Jaehyun tak ingin mendengar kata lainnya dari si omong kosong dihadapanya.
"Hentikan pergerakan, kalian mundur!" perintah Yin. Membuat para pasukan khusus itu berlutut seperti anak anjing.
Jaehyun masih saja waspada dengan keadaan sekitar sekalipun musuhnya telah menyuarakan tanda menyerah.
"Nyonya Irene ada didalam gedung sebelah, Tuan muda Renjun harusnya sudah bersama dengan Anak Lee." ucapnya sambil memberikan hormat.
Hari itu Huang kehilangan pelayan kepercayaanya. Karena Yin telah berpindah ketangan pria Jung yang harusnya menjadi musuh pribadi Huang Henry.
