(3)Marah

2.1K 258 0
                                    

"Bagaimana kalau kita pindah rumah saja??" ujar Mrs Lee memecah keheningan

Mr Lee menghentikan kegiatan nya,lalu menatap sang istri
"Kenapa? Ada apa? Kedua adikku mengganggumu lagi??"

Mrs Lee menggeleng pelan
"Mereka tidak pulang hari ini"

"Lalu ada apa sayang??"

"Aku tak tahan dengan sikap ibumu hiks.." bulir bening itu jatuh dari mata indahnya

Mr Lee merengkuh tubuh istrinya, membawanya kedalam pelukan hangatnya
"Sstt,tenanglah,jangan menangis"

"Ibumu bahkan tak memberi respon apapun saat ia tau Felix menggigit obat nyamuk,aku mengkhawatirkan Felix,kalau memang ia membenci Felix, aku akan jauhkan mereka"

Mr Lee mengangkat dagu istrinya,menatap mata istrinya yg sudah basah oleh air mata

"Memang ini terdengar kejam,tapi akan kuberitau Felix jika neneknya sudah tiada,aku ingin kita pindah ke tempat yg jauh dari sini"

Mr Lee menghapus bulir bening itu dengan lembut, ia tak terkejut,ia sadar,ibunya sudah terlalu banyak membuat istrinya mengeluarkan air mata
"Baiklah,tapi kita harus mengumpulkan uang,untuk sekarang,aku mohon,bersabarlah" ujar Mr Lee menenangkan istrinya

Mrs Lee mengangguk lalu memeluk suaminya

Tanpa mereka sadari,Minho kecil menangis dibalik selimutnya,menggigit bibirnya,menahan isakannya,menahan nyeri hatinya saat mendengar tangisan ibunya,dan perlahan,kejadian malam itu menyelipkan sedikit rasa benci teruntuk neneknya

----------------------

Minho melepas jaketnya begitu ia sampai di dalam kamar
"Di luar panas sekali" gerutunya pelan

"Sana mandi" ujar Mr Lee

Minho kaget mendengar suara ayahnya
"Ayah tidak bekerja??"

Mr Lee menggeleng pelan,
"Libur, dimana ibu dan adikmu??"

"Di luar"

Mr Lee mengangguk
"Apa kata dokter??"

"Felix tidak apa²,ia tidak menelan obat nyamuknya" ujar Minho antusias

Mr Lee tersenyum, lalu mengusak lembut rambut Minho

Dari arah pintu,Felix kecil berjalan perlahan memasuki kamar
"Aaayah" panggilnya

"Aduh" jerit Felix saat ia jatuh terduduk di lantai,tapi alih² menangis,Felix kecil malah tertawa sambil menepuk² tangannya

Mr Lee tertawa pelan lalu menggendong Felix,
"Ayah ayah,Minho mau main sama Felix di ruang tengah boleh??"

"Baiklah,jaga adikmu,jangan sampai ia keluar" pesan Mr Lee, menggendong Felix keluar lalu mendudukkan Felix di ruang tengah

Felix bersenandung kecil sambil menghempas²kan bola kecilnya
Dari arah dapur, tampak neneknya datang sambil menenteng sekantong mainan,entah sengaja atau tidak,kaki Felix terinjak oleh neneknya
Felix menangis kencang,bukannya menenangkan,neneknya malah mengomeli Felix

"Heh,diam!! Berisik!!"

Minho memeluk Felix untuk menenangkan Felix sambil mengurut kaki Felix

Ayahnya datang dengan tergesa²
"Ada apa ini??"

"Kaki Felix keinjak sama nenek" ujar Minho

"Suruh anak kamu diam,berisik!!" bentak neneknya

"Ibu!!" Mr Lee tidak bisa menahan emosinya lagi,bukannya durhaka,hanya saja ia tidak tahan melihat sikap ibunya pada anaknya

"Oh,sudah berani melawan ibu sekarang??" sambar adik tertua Mr Lee,Lee Chanhee

"Diam kau!!" bentak Mr Lee

"Sudah sudah,urus saja anakmu itu,suruh diam,memekakkan telinga kau tau?" sinis Lee Byunghun,adik termuda Mr Lee

Kedua adik serta ibunya berlalu keluar, tak lupa ibunya itu sedikit menyenggol,atau lebih tepatnya mendorong Mrs Lee yg entah sejak kapan berdiri di pintu

~~~~~~~~~~~~
"Aku tak merasa pernah memiliki seorang nenek"
"Aku tak merasa pernah memiliki seorang paman"

Kakak, Kita Berbeda [Felix Minho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang