Minho berlari menaiki tangga sekolah Felix, ia terengah²,tangannya bergerak cepat meraih kenop pintu kelas Felix, membuat perhatian kelas beralih pada Minho
"Kak Lino?" Felix mengernyit bingung
"Ayo pulang, kakak udah izinin kamu ke pihak sekolah"
"Kenapa?"
"Nenek kita meninggal"
Felix menatap Minho datar,kita katanya? Ah ayolah,Felix bahkan tak merasa punya seorang nenek
"Kakak duluan saja,Felix mau belajar"
"Tidak ada penolakan,ayo pulang!"
Felix memutar bola matanya
Dengan malas ia menyusun kembali semua buku nya ke dalam tas"Felix, turut berduka cita ya" ujar teman sebangku Felix
"Tak peduli" gumamnya
Kejam memang, tak peduli pada kematian seseorang, hanya saja Felix terlalu sakit dan terlalu benci
Karna neneknya,Felix dan Lino jadi bulan²an anak di sekitar rumahnya, kedua orang tua nya jadi bahan gosipan ibu³
Anak² lain tak segan mencari masalah dengan Felix dan Lino,padahal seharusnya Felix dan Lino disegani anak²,mengingat mereka berasal dari keluarga terpandang,saat kakek Felix masih hidup tentunya
Tapi semua itu berubah sejak kakek tiada dan sejak Taemin menikah,neneknya selalu menyebarkan berita palsu yg membuat Taemin dan keluarga kecilnya tak dipandang lagi"Tae,yg sabar ya"
"Ibumu pasti tenang di alam sana"
"Turut berduka cita atas kepergian ibu mertuamu"
Taemin menunduk,ia masih terpukul dengan kepergian Sang Ibu, Minho masih setia mendampingi ayahnya
Nayeon terdiam di sudut ruangan,tapi bulir bening terus mengalir dari matanya,bagaimanapun juga,ia tetap sayang pada mertuanya"Kenapa ibu menangis? Bukankah ibu juga benci? Kenapa semua orang menangis? Kenapa aku tak bisa merasakan apa²?"
Felix menatap Nayeon,Taemin dan Minho bergantian,keningnya mengernyit saat ia tak menemukan sosok kedua pamannya di siniSeminggu setelah kematian nenek,Taemin berniat membereskan kamar ibunya,sudah lama ia tak masuk ke sini,Taemin membongkar lemari,membersihkan sampah yg berserakan
"kenapa sangat berantakan? Setau ku ibu itu orang yg rapi" batin TaeminTaemin menggelengkan kepalanya,membuang semua kecurigaan yg menghantuinya
Suara keributan di luar mengalihkan perhatian Taemin,ia segera berlari keluar dan mendapati Nayeon sedang berhadapan dengan Byunghun, adiknya"Keluar juga kau" Byunghun menyeringai
"Dari mana saja kau? Ibu meninggal dan kau malah menghilang,dimana Chanhee?"
"Bukan urusan mu. Sekarang ibu sudah tiada,rumah ini jadi milikku dan Chanhee, kau pergi!!"
Taemin membelalak.
Ah ayolah,apa penderitaan nya selama ini tidak cukup?"Tak apa,kita pergi saja" ujar Nayeon lembut
"Nah bagus,anak pintar" Byunghun mengelus pucuk kepala Nayeon yg langsung ditepis kasar oleh Taemin
----------
"Keterlaluan sekali!! Lalu kau mau pindah kemana Nay?" tanya Jihyo,sepupu Taemin
Nayeon menggeleng pelan,ia pun tidak tau harus tinggal dimanana
Jihyo mengetuk² dagunya,ia berfikir"Ah,begini saja,rumah ku bagian belakang kau tempati sementara bagaimana?" tanya Jihyo
"Ung? Kau yakin??"
Jihyo mengangguk pasti
Tidak mungkin mereka tinggal satu rumah mengingat Jihyo juga berkeluarga,rumah bagian belakang nya tak terlalu sering dipakai, jadi untuk menginap sementara mungkin bisaNayeon mengangguk senang,ia memeluk Jihyo
Memang,selama ini kalau bisa dibilang hanya Jihyo yg peduli dengan keluarga kecilnyaDua hari kemudian,Taemin sekeluarga pindah ke rumah milik Jihyo, meninggalkan Byunghun yg tertawa puas karna merasa menang
~~~~~~~~~
"Nak,kalau kau sudah besar nanti,jangan lupakan orang² yg sudah membantu kita,bantu mereka jika kau sukses nak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak, Kita Berbeda [Felix Minho]
FanfictionTak selamanya kalian bisa meremehkan ku,suatu saat nanti aku akan bangkit dan balik menginjak lidah kalian semua!! SKZ Lee Felix Lee Minho Han Jisung Seo Changbin Bang Chan Kim Seungmin Kim Woojin Hwang Hyunjin Yang Jeongin