Keempat

182 26 0
                                    

"Halo Mingyu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Mingyu?"

"Kamu di sana kan?"

"Kamu sudah makan siang?"

"Akan aku buatkan makanan kesukaanmu."

"Baiklah, kali ini bagaimana dengan dua mangkuk ramen?"

"Tapi — yah,pasti kamu yang ahli membuatnya"

"Kamu tau tidak? Hari ini aku pakai kacamata kesukaanmu. Karena kamu bilang aku tidak boleh menggunakan lensa kontak, Jadi aku menggunakan kacama saja" Aku terkikik geli membayangkan betapa menggemaskannya saat dia terus mengecup hidungku saat aku menggunakan kacamata bulat seperti saat ini.

"Baiklah, aku akan memasak sekarang!"

Aku menutup telfon, dan kembali ke dapur, mencoba membuat ramen alaku sendiri.

Sekitar sepuluh menit berkutat dengan peralatan dapur, aku membawa dua mangkuk ramen dan menatanya di meja.

Sekitar sepuluh menit berkutat dengan peralatan dapur, aku membawa dua mangkuk ramen dan menatanya di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap bangga hasil karyaku. Sudah lama rasanya dari terakhir kali aku membuat dua mangkuk ramen.

"Kapan Mingyu akan pulang ya?"
Aku mendudukan diri dengan manis menunggu si tuan datang, dengan gembiranya menatap pintu tak hentinya. Barangkali saat terbuka dan aku bisa langsung menyapa dengan senyuman si tuan yang telah pulang—ke rumah.

Satu jam

Dua jam

Tiga jam

Bahkan siang sudah tergantikan oleh sore.
Dan sore sudah di makan oleh malam.

Dua mangkuk ramen yang tak tersentuh, Sudah mengembanh entah seperti apa bentuk dan rasanya.

Merunduk menahan tangis, dan akhirnya lelehan air mata membasahi pipiku kembali.

Aku tahu,

Aki sadar,

Tapi aku bodoh.

Bodoh karena pengharapan.

Ruang DelusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang