Aku terbangun dari tidurku. Jam dinding menunjukkan pukul 3 pagi."Huh, Mimpi yang sama" Bahkan di saat memejamkan mata hanya ada dia. Dan di saat membuka mata, selalu ada dia.
Senyum terukir kembali di wajahku. Betapa manisnya mimpi pagi ini. Membuat kue bersama? Aku terkekeh mengingatnya.
"Bahkan, kau melewatkan dua mangkuk ramen yang aku buat dengan sepenuh hati" Aku memeluk guling dan membayangkan Mingyu ada di sampingku saat ini.
"Kamu jahat, Gyu" Gumamaman di balas dengan lingkaran tangan di pinggangku, saat aku membalikkan badan dan melihat dia yang kembali hadir mengukir senyuman dalam bentuk yang nyata.
"Gyu?"
"Iya sayang?" Ia mengecup bibirku dan memelukku erat. Sungguh aku juga rindu.
"Kenapa kamu jahat sekali?" Aku berusaha menahan tangis tidak ingin terlihat lemah di hadapannya.
"Maaf sayang, Aku tidak pernah menginginkan menjadi seperti itu" Ia semakin erat membawaku kepelukannya.
Aku tidak bisa berkata-kata, sudah cukup dengan kehadirannya aku sangat bahagia.
Tapi itu semua tak bertahan lama.
Saat kembali sadar pada kenyataan, bahkan memelukmu saat ini suatu dosa bagiku.
Aku tidak tahan setiap berhadapan denganmu.
Bagian hatiku terkoyak hanya dengan mengenangmu.
Aku memberikan suntikan 10mg Diazepam untuk menutup pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Delusi
FanfictionAku sulit. Setiap mencoba melangkah maju, kau bahkan tak dapat aku sentuh. Aku sulit. Membayangkan kebahagiaan setelah pagi datang, Dekapan dan kasih sayang membuatku sulit. Aku sulit. Membayangkan wajahmu memudar di tengah hadirnya malam. Aku sulit...