"Kamu sangat tampan"
Dan memperhatikanmu sedekat ini, rasanya tak ingin ada hari esok karena aku takut kehilangan momen ini lagi.
"Kamu tau, apa hal paling indah di duniaku?" Aku menatap dalam wajah indahmu, menikmati setiap sentuhan angin yang menyapu.
"Keindahan di duniaku adalah, saat mataku dapat menatapmu, saat jemariku dapat menggenggammu, dan saat kakiku dapat melangkah beriringan denganmu, Kim Mingyu"
Aku menelan pil pahit, Mencoba menetralkan nafasku.
"S-sakit" Dadaku kembali sesak.
Setiap memori bersamamu membawaku pada jurang paling dalam.
Kesedihan, kebahagiaan, kesempurnaan, kehancuran, semua bercampur manjadi satu.
Air mata memenuhi pelupuk mataku,pandanganku mengabur.
"Tidak, aku mohon. Jangan lagi" Tetesan bening kembali menghiasi pipiku. Dan satu hingga kedipan kedua, semua hilang menjadi debu.
"Argh sialll" Aku meremat kepalaku yang terasa sakit. Kenapa lagi? Aku benar-benar tidak tahan.
"Oh tuhan, Kim Mingyu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Delusi
FanfictionAku sulit. Setiap mencoba melangkah maju, kau bahkan tak dapat aku sentuh. Aku sulit. Membayangkan kebahagiaan setelah pagi datang, Dekapan dan kasih sayang membuatku sulit. Aku sulit. Membayangkan wajahmu memudar di tengah hadirnya malam. Aku sulit...