- The Part Of -Regret
Cast : Kim Taehyung & Jeon Jungkook
Genre: Brothership, sad
.
.
.
.
.
"Kak, ayo bermain denganku.""Berisik!!! Minggir sana kau bocah lemah!!"
Tubuh bocah itu terjerembab menabrak pintu. Bocah itu meringis dengan sikut memar keunguan, namun masih dapat menarik senyum tulus pada sosok yang ia panggil kakak itu. Meski kebanyakan, bocah enam tahun itu akan selalu ditolak kehadirannya.
"Astaga Jungkookie!" wanita paruh baya itu berlari panik menghampiri bungsunya lalu membantu bungsunya berdiri. "Kau baik-baik saja Kookie?" tanyanya khawatir.
"Aku baik-baik saja ibu." bocah itu tersenyum lebar, membuat sang ibu bernafas lega.
Lalu pandangan sang ibu beralih menatap si sulung yang masih menatap datar adik bungsunya. "Tae--
"Sudahlah, aku sudah bosan mendengar ceramahan ibu tentang bocah manja kesayangan ibu itu." anak itu memotong cepat, lalu melangkah cepat memasuki kamarnya. Meninggalkan presensi sang adik yang menatap sendu dirinya.
"Kookie..." sang ibu memanggilnya lembut, membuat sang anak menoleh. "Jangan menangis. Jagoan tidak boleh cengeng, oke." katanya dengan senyum lembut, membuat sang anak tersenyum lebar dengan mata bundarnya yang berbinar.
"Oke!"
*****
Kim Jungkook itu lemah. Dan Kim Taehyung benci itu. Terlebih lagi fakta bahwa Jungkook adalah adiknya, semakin membuat Taehyung benci mengakui presensi bocah itu.
Meski hanya terpaut satu tahun, ayah dan ibu lebih menaruh afeksi lebih pada Jungkook. Menjaga baik-baik bocah itu agar terhindar dari goresan sedikitpun. Membuat mereka melupakan presensi Taehyung. Dan tentu saja menumbuhkan rasa iri yang berlebihan dalam diri Taehyung.
Taehyung muak itu. Hampir enambelas tahun ia tidak pernah terlepas dari sosok bermata bundar itu. Taehyung muak saat Jungkook terus menempel padanya, menjadikan Taehyung sebagai tumpuannya, juga memanggil Taehyung dengan sebutan kakak.
Dan Taehyung lebih benci, saat sosok itu berkata 'tidak apa-apa' saat tubuhnya berkata lain. Taehyung benci saat sosok itu tersenyum tulus meski Taehyung bersikap kasar dan selalu memakinya.
"Aku sudah bilang jangan muncul saat teman-temanku datang. Aku malu mereka mengenalimu sebagai adikku! Kau tidak tahu betapa malunya aku tadi, kan?"
Jungkook merunduk dengan jemari saling meremat kuat satu sama lain. Pandangannya tak lepas dari lantai tempatnya berpijak, namun telinganya masih mendengar sentakan dan ujaran kasar kakaknya.
"M-maaf kak..."
"Maaf apa! Mereka sudah tahu kau adikku! Mereka sudah tahu aku mempunyai adik lemah sepertimu!" Taehyung menyela cepat. Matanya berkilat marah dengan wajah menahan emosi.
Jungkook merunduk dalam. Matanya kembali memanas meski kenyataannya, hampir setiap hari Taehyung membentaknya dengan kasar. Tapi tetap saja, hati Jungkook bukan batu. Jungkook ingin kakaknya melihatnya sebagai seorang adik. Bukan anak lemah yang membuatnya malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of
FanfictionHanya sekumpulan ide-ide cacat dan gagal jadi yang tertuang dalam sebuah cerita pendek. ____________ ©2020