- The Part Of -
Behind The Stage
Cast : All member BTS
Genre : Friendship & Brothership*****
Empat pasang mata tak berhenti mengerjap panik. Tangan mereka saling mengepal merapal doa. Mereka cemas, mereka panik. Terlebih lagi, sosok didalam sana sedang berjuang keras menghindari kematian.
Lalu, pintu ruang itu terbuka, dengan sekumpulan rekan medis berpakaian putih yang terlihat lelah. Membuat kerja jantung mereka berontak panik bukan main.
Detik berikutnya, kalimat yang terdengar ditelinga mereka terasa berdengung menyakitkan. Dunia mereka hancur akan fakta yang mereka dengar.
"Maaf, pasien bernama Park Jimin tidak bisa kami selamatkan."
*****
Seharusnya mereka bertujuh tengah merayakan keberhasilan konser mereka yang telah sukses digelar diberbagai negara. Seharusnya, mereka berada direstoran dengan setumpuk makanan dan minuman, saling melempar tawa juga lelucon yang menyenangkan.Seharusnya memang begitu.
Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Mereka berenam terdiam dengan pandangan kosong dengan satu raga tak bernyawa yang terpejam damai dalam peti matinya.
Seharunya, bukan tempat penghormatan terakhir yang mereka datangi.
"Maaf, tapi member kami sedang berduka. Mohon pengertiannya."
Itu manajer Sejin, yang berucap sopan pada awak media yang hendak mewawancarai keenam member group band yang tengah berada diatas popularitas, yang saat ini sedang berduka akan kepergian salah satu membernya.
Kemarin tepatnya, kecelakaan itu terjadi begitu saja. Saat mobil Van yang mereka naiki tertabrak truk kontainer hingga ringsek separuh, dan salah satu membernya tak terselamatkan. Membuat media heboh akan kecelakaan yang di alami boyband yang tengah naik daun itu.
Jimin tewas saat proses operasi. Sedangkan Jungkook tak lagi bisa berjalan seperti semula akibat retakan parah pada tulang kakinya. Juga Hoseok yang mengalami patah tulang ringan dibagian lengannya. Sisanya hanya luka ringan, yang parah adalah hati mereka.
Hati mereka terlalu sekarat, bahkan untuk menangispun tidak bisa.
"Terimakasih, kalian datang kemari. Bibi tahu kepergian Jimin juga membuat kalian sangat terpukul." wanita yang mereka tau ibu Jimin itu berujar lirih dengan wajah sendu. Menatap keenam pemuda yang hanya menatap kosong pada peti mati putranya.
"Maaf, kami tidak bisa menjaga Jimin." itu Namjoon. Si leader cerdas yang kini tengah menyalahkan dirinya sendiri. Merasa bahwa sebagai pemimpin, ia telah gagal akan tugasnya.
Wanita itu mendekat, lalu mengusap bahu pemuda tinggi itu dengan lembut. "bukan salah siapa-siapa. Jimin tidak akan suka kalian menyalahkan diri kalian."
Keenam pemuda itu saling menatap sendu pada ibu Jimin. Nyaris saja Jungkook menumpahkan kembali tangisannya jika Yoongi tidak dengan cepat mengusap kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of
FanfictionHanya sekumpulan ide-ide cacat dan gagal jadi yang tertuang dalam sebuah cerita pendek. ____________ ©2020