The Part Of : Good bye

751 81 8
                                    

- The Part Of -

Goodbye

Genre : Angst || Brothership || Sad
Cast : Min Yoongi & Park Jimin

***

Jimin bukannya tidak menghormati kakaknya. Dia bukannya sengaja bersikap tidak peduli setiap sang kakak pulang. Jimin hanya tidak suka dengan pekerjaan yang kakaknya lakukan.

Sejak orangtua mereka meninggal, Sang kakak, Min Yoongi memilih berhenti kuliah dan mencari pekerjaan untuk membiayai hidup mereka. Pun juga biaya cuci darah Jimin setiap bulan yang tidak sedikit.

Jimin tahu, sang kakak bekerja keras untuknya. Akan terkesan tidak tahu diri jika dia justru menentang kakaknya sendiri. Tapi Jimin hanya tidak ingin sang kakak terus-terusan melakukan pekerjaan kotor. Pun dengan resiko yang mengancam nyawa.

"Kakak melakukan misi itu lagi?"

"Maaf, kakak tidak punya pilihan lain."

"Ya, bagimu pekerjaanmu lebih penting dariku, kan."

Malam itu, Yoongi kembali pulang larut malam. Saat angka jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari. Dia dia di buat terkejut oleh presensi Jimin yang menatap tajam dirinya sambil bersedekap dada.

"Sudahlah lupakan itu. Kenapa kau belum tidur jam segini, hm? Kau bisa sakit jika terjaga sampai jam segini." Yoongi berujar lembut, berusaha mengalihkan pembicaraan. Dia mendekati Jimin, mengacak surai sang adik yang langsung ditepis kasar oleh sang empu. Yoongi hanya tersenyum maklum, sudah biasa menghadapi kelakuan adiknya itu.

"Misi apa lagi yang kau lakukan? Menculik anak-anak?  Membunuh komplotan mafia? Atau merampok bank?" Jimin tak mempedulikan tatapan sayu kakaknya. Ia hanya terlampau kesal akan sifat keras kepala kakaknya itu.

"Kakak tidak seburuk itu, Jim."

"Nyata kau melakukan itu kak. Kau pikir aku tidak tahu kalau baru saja membunuh anak tidak bersalah bersama kelompokmu." Jimin setengah mati ketakutan saat mengingat kembali peristiwa seminggu lalu, saat ia tanpa sengaja melihat sendiri bagaimana sang kakak menghabisi sebuah nyawa tanpa belas ampun. Jimin, sampai tidak mengenali kakaknya saat itu.

Yoongi menatap Jimin sayu, dia tidak tega melihat adiknya ketakutan sampai bergetar. Dia bawa langkahnya semakin mendekat, mengusap punggung kecil Jimin dengan lembut. "Maafkan kakak, Jim. Kakak terpaksa melakukannya. Kakak tidak punya pilihan lain. Ini demi dirimu Jim. Kakak tidak sanggup kehilanganmu."

"Lebih baik aku mati daripada harus mempunyai kakak pembunuh sepertimu."

Usai mengucapkan kalimat yang terlampau menohok itu, Jimin menepis kasar tangan Yoongi, memberinya tatapan kecewa sebelum membawa langkahnya memasuki kamarnya. Sampai suara bantingan pintu terdengar nyaring setelahnya.

Yoongi masih diam memaku ditempatnya. Kalimat Jimin terlampau menggoreskan luka menganga dihati Yoongi. Sukses mengundang rematan sesak yang menikam dadanya.

Yoongi menengadah sebentar, berusaha agar airmatanya tidak menetes. Dia menatap sayu pintu kamar Jimin yang tertutup rapat.

"Maafkan kakak Jim. Kakak terlalu takut kehilangan dirimu."

- ▫️▫️▫️▫️▫ -

Dulu, Min Yoongi adalah sosok hangat yang selalu meniru perbuatan baik ayah saat kecil. Yoongi selalu ikut saat Ayah menjadi relawan dan membantu orang lain tanpa imbalan.

The Part OfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang