7 - Semanis Madu

122 8 0
                                    


"Semanis madu, senyummu semanis madu.. Seperti bunga yang merekah di musim semi*..."

*(Note: Lagu Tian Mi Mi by Teresa Teng tahun 1979)

"Pagi-pagi begini sudah dimabuk asmara. Kalau kamu tidak ingin tidur, kami masih ingin tidur," kata Xiao Lu.

Sepertinya di setiap kamar asrama pasti ada orang seperti ini. Orangnya memang baik, tapi tidak punya tenggang rasa. Selalu saja punya cara untuk membangunkan teman sekamarnya. Hanya saja, karena masih harus tinggal bersama dalam waktu yang cukup panjang, hanya bisa mengeluh sambil bercanda.

Orang tadi yang bernyanyi adalah Tao Ling. Tao Ling seorang anak tunggal, semua kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak tunggal dimiliki olehnya -- rewel, egois, tidak mandiri, dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Sebenarnya, selama dia tidak mengganggu tidur Zhou Xiao, Zhou Xiao selalu merasa bahwa dia adalah seorang gadis yang manis. Seorang gadis yang biasa terlindungi dengan baik, sangat polos, sering melakukan kesalahan tanpa disengaja, dan membuat orang-orang tidak bisa marah kepadanya.

Tao Ling melompat ke samping tempat tidur Zhou Xiao dan berkata, "Xiao, aku ingin memberitahumu sesuatu. Aku dan pacarku sudah melakukan 'itu'."

"Melakukan apa?" sangat mengantuk, astaga, tolonglah aku.

"Tidak mungkin, kan?" terdengar suara Xiao Lu, ada sedikit nada tidak percaya.

Zhou Xiao tiba-tiba terbangun dan ikut menambahkan, "Bukan hal yang aku pikirkan itu, kan?"

Tao Ling tersenyum dengan wajah merona merah, "Ya memang itu, ah kalian sangat menyebalkan."

Kamar asrama tiba-tiba menjadi hening, semua orang yang ada di sana sudah terbangun.

"Kenapa? Kalian kenapa tidak berbicara?" Nona besar, apa yang harus kami katakan?

"Itu -- apa kalian sudah melakukan tindakan pencegahan?" Xiao Lu tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Tindakan pencegahan?" Tao Ling menatap Zhou Xiao yang masih di ranjang dengan polos. Zhou Xiao yang melihat ekspresinya mulai memahami duduk masalahnya, sudah zaman apa ini, setidaknya pendidikan seksual dasar harus disampaikan dengan baik.

"Hmm, apakah pacarmu memakai... kondom?" kata Zhou Xiao.

"Sepertinya tidak," wajah Tao Ling masih tidak berdosa.

"Lalu, apakah kamu sudah makan obat? Pil kontrasepsi?" suara Xiao Lu sedikit meninggi.

Tao Ling terkejut dan menatap Zhou Xiao dengan menyedihkan. Zhou Xiao dengan enggan terduduk di ranjang, menatap ke arah kepala asrama yang tidur di ranjang sebelahnya, Luo Wei. Kepala asrama juga sudah terduduk di ranjangnya.

"Sudah berapa lama?" tanya Luo Wei.

"Kemarin malam," jawab Tao Ling.

"Kemarin malam? Bukannya kamu pulang dan tidur di asrama?" tanya Xiao Lu.

"Ketika kalian sudah tidur, dia mengirimkan SMS dan mengatakan kalau dia sangat merindukanku, aku juga merindukannya, jadi..." Tao Ling sudah siap untuk menceritakan setiap detailnya.

"Stop! Ini lain kali saja baru kita bahas, kamu sekarang harus segera makan pil kontrasepsi. Sekarang ada yang namanya kontrasepsi darurat, harusnya masih sempat." Zhou Xiao menyela kata-kata Tao Ling.

"Kamu sangat hebat, tahu begitu banyak hal." Tao Ling terlihat kagum. Zhou Xiao memutar bola matanya, bukankah ini adalah hal umum yang seharusnya diketahui semua orang.

Keempat gadis itu berjalan bersama-sama ke sebuah Apotek, saling menatap dengan putus asa. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani pergi ke konter obat dan menanyakan obat semacam itu.
"Bagaimana ini? Aku tidak berani pergi membelinya," kata Tao Ling gugup dan menggigit bibir bawahnya.

The Sweet Love Story (Indonesia) | The Love Equations | Manisnya Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang