*💍 SERI MOTIVASI*
'''
❓BERHIJRAH MASIH SEPARUH HATI
'''▫Iman belum menancap dalam hati, akhirnya berhijrah hanya separuh hati.
📖Allah Ta’ala berfirman,
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آَمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Orang-orang Arab Badui itu berkata: ‘Kami telah beriman’. Katakanlah: ‘Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk (kami telah Islam)’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Al-Hujurat: 14)
🎙Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa Allah mengingkari orang-orang Arab yang pertama kali masuk Islam, mereka mengklaim bahwa mereka telah beriman. Padahal sejatinya iman belum tertancap pada hatinya.
▫Dari ayat ini dapat disimpulkan pula bahwa iman itu lebih khusus dari Islam sebagaimana hal ini jadi madzhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pernyataan ini juga didukung dari hadits Jibril, di mana Jibril bertanya kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk pengajaran) tentang Islam, lalu Iman, lalu Ihsan. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai dengan sesuatu yang umum, kemudian yang khusus, kemudian yang khusus lagi. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:726-727.
📍Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kepada seseorang sesuatu, namun beliau tidak memberikannya kepada yang lain. Sa’ad mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَعْطَيْتَ فُلاَناً وَفُلاَناً وَلَمْ تُعْطِ فُلاَناً شَيْئاً وَهُوَ مُؤْمِنٌ
“Wahai Nabi Allah, engkau memberikan kepada si fulan dan si fulan, namun engkau tidak memberikan sesuatu pun kepada si A padahal dia itu mukmin.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَوْ مُسْلِمٌ
“Ataukah muslim?”
Sa’ad radhiyallahu ‘anhu lantas mengulanginya sampai tiga kali. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab sama, “Ataukah muslim?”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّى لأُعْطِى رِجَالاً وَأَدَعُ مَنْ هُوَ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْهُمْ فَلاَ أُعْطِيهِ شَيْئاً مَخَافَةَ أَنْ يُكَبُّوا فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ
“Aku memberi kepada beberapa orang dan aku tinggalkan siapa yang aku cintai lebih dari mereka. Aku tidak memberi kepada si fulan sedikit pun cuma karena khawatir mereka akan ditelungkupkan ke dalam neraka di atas wajah mereka.” (HR. Ahmad, 1:176. Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin menilai bahwa sanad hadits ini shahih dalam tahqiq Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, 6:726-727. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim).
🎙Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata, “Janganlah menyebut pada diri kalian telah beriman secara lahir dan batin dengan sempurna. Namun cukup katakan, kami telah berislam. Namun mereka masih kurang dalam beramal.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 852).
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKWAH ISLAM
Spiritual📚 Kurikulum Bimbingan : Aqidah, Fikih, Hadits, Manhaj, Adab, Petuah Ulama, Tazkiyatun Nufus, Nasehat, Dll. •┈┈•••○○❁🌿❁○○•••┈┈• Manhaj Salaf *📭 Silahkan dishare semoga bermanfaat bagi kaum muslimin* Tanpa menambah atau mengurangi dari Al-Qur'an d...