Siang itu tepatnya di depan pagar Kosan X1 telah terjadi kericuhan. Tidak lain dan tidak bukan di akibatkan orang ke 5 pemuda dengan beberapa koper di kanan kiri mereka."Eh kalian yang gak salah alamat?" Tanya pemuda rambut merah.
"Menurut mas grabnya tadi alamatnya sih disini, tapi yang bener aja anjer ini kosan terlalu mewah buat kita yang merakyat" Ujar salah satu pemuda yang paling tinggi disitu.
3 orang pemuda lainnya hanya menghela nafas pelan, tidak menyangka kalau kosan yang iseng mereka cari di laman instageram ternyata jauh dari yang mereka bayangkan, kosan ini bukan seperti kosan yang pernah mereka lihat, ini lebih mewah. Bayangkan saja begitu memasuki kosan ini langsung di sambut oleh air mancur, dan jangan lupakan garasi luas, lalu tak jauh dari situ ada lapangan yang tak terlalu luas namun terdapat ring basket disitu,
Benar benar impian gue, batin si tinggi itu.
"Eh Pyo, lo yakin nyewa disitu cuma 10 juta pertahun? Lo gak salah kan?" Sahut salah satu pemuda tanpa ekspresi itu.
Pemuda yang di panggil Pyo mendelik ke arah si tanpa ekspresi itu, "YAIYALAH, GUE KAN UDAH DM PEMILIK KOSAN INI, DAN DIA BENERAN NGASIH HARGA 10 JUTA PERTAHUN, MANA BISA DICICIL LAGI, DEKET KAMPUS PULA!"
Pemuda berrambut krinyol itu akhirnya jengah dan ia pun memukul keras punggung Pyo,
"Heh Son Dongpyo kita nih masih di kawasan gak di kenal, bisa gak sih lo pelanin dikit kalo ngomong? Mau lo di tegur penghuni disini?!"
"Apasih, jangan nakutin dong!"
"Ya makanya diem aja gak usah banyak bacot!"
Pemuda rambut merah itu kemudian meraih kopernya dan berjalan duluan menuju pintu kosan, nungguin mereka selesai ngebacot sama kayak nungguin doi peka, impossible, begitu kata batinnya.
Lalu 4 pemuda lainnya pun mengikuti si rambut merah, ketika mereka sampai di depan pintu mereka saling bertatap.
"Gue yang ketok, lo yang ngomong" ujar si rambut merah
"Lah gak bisa gitu dong, kan lo duluan yang jalan kesini!"
"Gak mau, gue males ngomong"
"Ya gue juga gak mau"
"Yaudah gak usah masuk"
"Eh tai lo ngajak berantem ya?!"
Si krinyol terlihat menahan emosinya, benar benar dua bocah ini tidak bisa di satukan, tapi herannya mereka udah sahabatan sejak SMP, tapi kelakuannya tetep aja kayak bocah. Tanpa banyak basa basi si Krinyol pun mengetuk pintu kosan.
Hening.
Tidak ada yang menjawab, seolah memiliki inisiatif ia pun mengetuk pintu kosan lagi, namun tetap saja tidak ada yang menyahut, yang bukain pintu pun tidak ada.
Merasa jengah si Krinyol pun mundur dan menarik lengan salah satu dari mereka,
"Lo aja deh Junho, yang penting tadi gue udah ada niat buat ngetok pintu, gak kayak Dongpyo dan Eunsang bisanya buat keributan doang."
Pemuda bernama Junho itupun lantas menghela nafasnya pelan dan melirik sekitaran situ,
Tak lama tangannya terangkat untuk menekan tombol bel di sebelah kiri pintu, tepatnya di dekat tempat lelaki berrambut krinyol berdiri tadi.
"Lihat tuh pake mata jangan pake mulut Song Hyeongjun"
Ting tong
Mereka ber 5 terdiam, berharap pintu itu di buka, soalnya berdiri di depan sini tuh rasanya seperti gembel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan X - X1
Mystery / ThrillerKatanya dunia ini penuh kebohongan, emang iya? WARN! FF ini mungkin mengandung konten sensitif, dan juga terdapat banyak umpatan kasar. Bijaklah menjadi pembaca.