5. Dingin

41 3 4
                                    

Beberapa hari setelah kejadian sebelumnya prof. Damian bersama rombongannya berangkat ke  Australia untuk melaksanakan proyeknya.

Dilaboratorium rahasia yang tersembunyi dipinggiran desa terpencil di Australia itu,
Profesor Damian dengan para ilmuan lain beberapa negara langsung melakukan percobaan rahasianya kepada Keano, apapun akan dia lakukan oleh Damian untuk menyelamatkan sang keponakan.

"Frank, siapkan alat transfusi DNA, untuk mentransfer DNA yang sudah termutasinya." perintah Prof. Damian kepada Frank yang berada agak jauh di sampingnya.

" Siap Professor! ini DNA dan cairan kimia yang dibutuhkan! Alat canggih kita sudah siap, science computer pun sudah di operasikan," sahut Frank sambil melaksanakan apa yang diperintahkan Damian.

"Baik, kita mulai scan anatomi tubuhnya dulu menggunakan MRI canggih milik Ostrovsky itu. Lalu kita perhatikan tampilannya dalam monitor besar didepan,"  perintah Damian kepada para ilmuan yang ada di sana.

"Baik kami segera mengerjakannya." paham Dr. Volsky salah satu ilmuan sekaligus teman dari temannya Damian.

"Seperti nya kita akan sangat sibuk hari ini." ucap Dr. penkin kepada dirinya sendiri.

Kemudian Prof. Ostrovsky memperlihatkan monitor hologram yang dipegangnya "Look at this, mereka sudah mencoba DNA itu pada seekor kelinci dan lihat hasilnya. Sistem Otot dan syaraf motoriknya menjadi sangat berbeda dengan sebelumnya. Paru-parunya pun menjadi lebih lebar dan tebal, juga lihat beberapa organ seperti jantung, hati dan pembuluh darahnya. And now lihat video satu itu," papar prof. Ostrovsky yang merupakan teman dekat Damian yang sekaligus perencana proyek itu sambil menunjuk hologram.  "bukannya itu mengesankan?" lanjutnya.

"Yeah that's so great! Mereka sudah memberikan terobosan baru untuk ilmu pengetahuan." ujar Damian terkagum.

"Yes you're right! Dan ini, lihat organ tubuh kelinci itu ketika berlari dalam kecepatan tinggi. Organ2 itu telah menyesuaikan secara otomatis." jawab prof. Ostrovsky.

"Apakah itu bisa jika pada manusia?" tanya profesor Damian.

"Kenapa tidak! Percobaan seperti itu sebelumnya berhasil dilakukan diJerman dan Amerika. Kamu pasti tahu tentang eksperimen itu kan?" jawab Ostrovsky dengan percaya diri.

"Human X project dan Kuechler mutation itu?" tanya Damian kembali.

"Tepat sekali! Kita tunjukkan pada dunia. Bahwa kita bisa melakukan hal lebih mengesankan dari yang dicatat oleh sejarah," terang prof. Ostrovsky.

"Bukan mengesankan yang aku butuhkan. Aku hanya perlu dia bisa diselamatkan bagaimanapun caranya." Ujar Damian raut mukanya terlihat serius.

"Ya aku mengerti! Kalau begitu tunggu apa lagi. Kita selamatkan keponakanmu, kawan!" ujar Ostrovsky

"Baiklah kita harus berusaha keras! Sampai dia bisa terselamatkan." kata Damian semangat.

"Copy that! Allready to start the progress?" tanya Ostrovsky

"Kau fikir setelah semua ini tersiapkan, kita akan membatalkanya begitu saja. Lagi pula hanya ini satu-satunya cara tuk selamatkan Keano."  ujar Damian mantap.

.

.

"Wait! He will become a monster! (tunggu! dia akan menjadi monster!)" ucap prof. Frederick mencegah mereka melakukan pemutasian tersebut, takut jika hal tak di inginkan terjadi.

"I think not! If we planted the new mutated DNA for his brain! (Kufikir tidak, jika kita menanamkan DNA baru yang telah termutasi kedalam otaknya)" ucap prof. Ostrovsky mencoba meyakinkan Frederick.

"Are you crazy? That's so fool! (Apa kau gila, itu sangat bodoh!)" ujar Frederick marah.

"Shut up! I've plotted more fully. (diamlah, aku sudah merancanakannya dengan matang.)" ujar prof. ostrovsky menenangkan frederick

"But, where will we get the DNA like that? (tapi dari mana kita dapatkan dna seperti itu)" tanya prof. damian kepada prof ostrovsky.

"I've got it! Just wait for the shipment. (aku telah mendapatkannya, tinggal tunggu saja pengirimannya!)" jawab ostrovsky.

"Fine, for the sake of science. And to save my nephew. (Baik, demi ilmu pengetahuan. Dan untuk selamatkan keponakanku.)"

"Allright, we doing the best. (baiklah, kita lakukan yang terbaik!)"

"I told you, that's so fool! it not will succesful. You'll kill him! (Aku beritahukan padamu, itu sangat bodoh! Itu takkan berhasil. Kau akan membunuhnya!)" ujar prof. frederick yang masih menentang ide gila temannya tersebut. Dia tampak tak suka, takut terjadi sesuatu dengan teman dan keponakan temannya itu.

"No, if us using the logics accurately. (Tidak, jika kita gunakan logika dengan baik.)"

Para ilmuan itu mengerahkan semua kemampuannya untuk menyelesaikan projek ini, berbulan bulan mereka lewati untuk mencapai hasil yang memuaskan dan agar percobaan rahasianya itu tidak sia sia.

Kadang mereka mengalami masa tertekan saat semua yang mereka kerjakan tidak membuah kan hasil juga.Tak ada perkembangan apapun dari sang objek. Bahkan prof. frederick banyak mengoceh ingin memberhentikan project ini.

Namun Damin terus ingin melanjutkan project ini demi menyelamatkan keponakannya. Inilah cara satu satu nya yang dapat dia lakukan.Akhirnya usaha nya tak sia sia setelah sekian lama akhirnya sang objek percobaan menunjukkan tanda tanda kehidupan. Jari tangannya bergerak, walaupun dia belum sadar tapi itu sudah cukup menandakan bahwa ia masih bisa di selamatkan.

Para profesor tersebut memindahkan sang objek ke ruang lain. Untuk merawatnya seperti pasien rumah sakit pada umumnya. Setelah kejadian itu  hari demi hari keadaannya semakin membaik. Sang objek menunjukkan respon respon ada peluang selamat. Hingga suatu hari dia terbangun dari tidur panjang nya dengan sebuah keajaiban mengejutkan para profesor yang hampir putus asa.

Namun dia terlihat berbeda tatapan mata yang kosong, wajah dinginnya, terlihat bukan dirinya.







mohon maaf yang sebesar besarnya karena update an nya lama.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang