Part 6

348 53 6
                                    

Big Dongsaeng
.
.
.
.
.
.

Sepanjang mata memandang hanya ada jalanan yang ramai, toko-toko pakaian, sepatu, dan juga makanan yang berjejer sepanjang jalan.

Pernak-pernik lucu juga ikut berbaris, membuat para remaja berhenti dan mengelusnya dengan minat.

Disini sangat ramai, semua orang berbaju tebal dan berkelompok. Ditangan mereka menenteng tas belanja, dan tangan lainnya saling menunjuk hal-hal unik yang mereka lihat.

Gemuruh suara dan tawa memenuhi setiap pendengaran, benar-benar tempat yang ramai.

"Ayo cari makan dulu, kita akan kelaparan sebelum mendapat apapun." Ajak Junsu. Matanya menatap setiap makanan yang terlihat lezat.

"Sangat ramai sekali." Keluh Changmin.

"Ini salah satu pusat dimana orang akan pergi berbelanja, tentu saja ramai. Apalagi sekarang libur musim dingin. Jangan mengeluh kita belum melakukan apapun." Balas Yunho.

Setelah mencari akhirnya mereka menemukan sebuah restoran Jepang, tentu saja ini atas permintaan Jejung. Dia sudah lama tidak makan makanan khas Jepang, dia merindukan semua yang dia tinggalkan disana. Mungkin dengan makanannya, Jejung bisa merasa senang.

Mereka masuk dan duduk di meja paling belakang, mereka juga memesan banyak makanan karena belum sempat sarapan.

Yunho melihat semua teman-temannya sedang memainkan ponsel mereka, lalu Yunho meletakkan siku tangannya diatas meja dan menopang dagunya. Bibirnya tersenyum dan matanya melirik ke arah Jejung. "Hei! Mau pergi ke rumahku tidak?"

"Hahh? Untuk apa?" Jejung tidak mengerti mengapa tiba-tiba Yunho menanyakan hal itu, pergi ke rumah Yunho untuk bermain atau seperti ajakan Changmin minggu lalu.

Yunho mencondongkan badannya ke arah Jejung. "Menginap."

Refleks Jejung mendorong kepala Yunho menjauh, tiba-tiba mencondongkan badannya seperti itu membuat kepala mereka terlalu berdekatan.

"Aishh kenapa kepala ku didorong." Keluh Yunho, dia mengusap keningnya seolah itu terasa sakit.

"Aku tidak sengaja." Balas Jejung dengan sesal.

Yunho mengibaskan tangannya. "Aku baik-baik saja, jadi bagaimana?"

Dia tidak lagi menopang dagunya dan meletakkan kedua tangannya keatas meja, bersiap mendengar jawaban dari Jejung.

"Aku malu sama keluarga Hyung, lagipula aku bisa mengurus diri sendiri selama kalian pergi."

Mendengar jawaban Jejung, Yunho ingin membantah dan kembali mencondongkan tubuhnya ke arah Jejung.

Belum sempat Yunho berbiacra Changmin sudah memukul meja dengan pelan yang hanya bisa di dengar oleh mereka, bagaimana pun dia tidak ingin membuat keributan.

"Bisa tidak mengobrolnya biasa saja, kalian membuatku geli. Lihat, bagaimana kalau orang memikirkan yang tidak-tidak dengan wajah mesummu." Changmin mengomel dan pada kalimat terakhir ditunjukkan langsung pada Yunho.

"Siapa yang mesum, itu hanya imajinasi bodohmu saja." Kesal Yunho.

"Diam! Makanan datang." Beritahu Yoochun, membuat semuanya membungkam bibir mereka.

Saat pesanan makanan datang Yunho segera mengambil makanan untuk Jejung dan juga untuknya. Meski Jejung melarang Yunho tetap melakukannya.

"Makan yang banyak biar tubuhmu tidak lemas." Kata Yunho pada Jejung.

Yoochun menyodorkan piringnya pada Yunho. "Sekalian aku juga mau diambilkan."

Yunho mendengus dan menampar tangan Yoochun. "Ambil sendiri."

Big DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang