part 4

340 49 2
                                    

Big Dongsaeng
.
.
.
.

Pada akhirnya mereka pergi ke dokter klinik, karena Jejung pernah sakit beberapa minggu yang lalu, menurut Changmin lebih baik mereka membawa Jejung ke dokter. Takutnya penyakit Jejung yang sebelumnya kembali kambuh.

"Ini tidak terlalu serius dia hanya mengalami anemia ringan, sebaiknya istirahat yang teratur dan jangan telat makan. Penderita anemia sebaiknya makan makanan yang menganduk zat besi dan vitamin B. Saya juga akan memberikan resep obat dan harus diminum dengan teratur." Dokter menjelaskan tentang kondisi Jejung pada Yunho dan Changmin. Setelah itu beliau pergi untuk menuliskan resep obat.

Yunho berjalan ke arah Jejung dan membantu Jejung untuk duduk dari bangsal rumah sakit. Dengan telaten dia juga merapihkan baju Jejung yang kusut sehabis berbaring.

"Apa beberapa minggu yang lalu juga kamu sakit karena anemia?" Tanya Changmin.

Jejung melihat Changmin dan diam sebentar lalu menganggukkan kepalanya.

"Kata dokter aku hanya anemia ringan, seharusnya tidak perlu membawaku ke dokter. Kalian membuang waktu kalian hanya untuk ini." Kata Jejung.

"Tidak ada yang membuang waktu, kalau pergi ke dokter kita bisa lebih tenang. Bisa saja nanti kita salah membeli obat." Balas Yunho.

Jejung merengut, berbicara tentang obat sebenarnya obat yang dulu juga masih ada. Sekarang obatnya jadi bertambah lagi.

Setelah mereka keluar dari klinik, mereka membeli obat ke apotek lalu pulang ke rumah. Hari sudah sangat gelap, jalanan penuh dengan lampu jalan dan lampu kendaraan.

Jejung duduk dengan badan bersandar ke jok mobil, kepalanya ia tolehkan ke arah toko-toko yang ada disepanjang jalan. Saat sakit seperti ini Jejung jadi ingat dengan orang tuanya, Mama, Papa dan Oniisan. Mereka disana sedang melakukan apa? Apa mereka mengingat Jejung?

Keputusan Jejung untuk kuliah di Korea memang keputusan yang sulit, Jejung akhir-akhir ini mudah sekali sakit. Orang tuanya juga sangat khawatir dengan keadaannya, mereka sempat melarang tapi Jejung memaksa untuk pergi.

Sekarang Jejung tidak berani memberitahu keluarganya bahwa dia kembali sakit. Jejung takut di minta pulang oleh mereka, dia sudah nyaman disini bersama teman-temannya yang baik. Dia ingin menghabiskan masa kuliah disini dan lulus dengan nilai yang bagus, setelah itu Jejung baru bisa kembali ke Jepang.

Jejung menoleh pada Yunho yang sedang serius pada laptopnya. Jejung ingat Yunho masih punya tugas, gara-gara dirinya tugas Yunho masih belum selesai.

"Sedang mengerjakan apa Yunho Hyung?" Tanya Jejung.

"Aku sedang mengerjakan tugas essay tentang sebuah novel." Jawab Yunho.

"Maaf, karena aku Hyung belum menyelesaikannya."

Yunho mengalihkan matanya dari layar laptop dia melihat ke arah Jejung dan tersenyum.

"Jangan khawatir kesehatanmu lebih penting." Yunho menepuk kepala Jejung dengan lembut.

Jejung juga ikut tersenyum dan menundukkan kepalanya. "Penyakitku tidak parah."

"Mm untungnya seperti itu."

"Kan sudah aku bilang tidak perlu ke dokter."

Setelah sampai dirumah mereka semua segera makan malam, Junsu dan Yoochun yang di beritahu jika Jaejoong sakit segera membeli bubur untuk Jejung dan makanan berat untuk yang lainnya.

Jejung makan dengan lahap seperti yang lainnya, dia seharusnya tidak dibelikan bubur. "Aku ingin makan yang lainnya juga." Keluh Jejung.

"Aku tidak membeli makanan berat untukmu, aku kira kamu tidak nafsu makan karena sakit." Jawab Junsu.

Big DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang