Part 25

394 27 0
                                    


Semua sahabat Baekhyun datang menjenguk Irene juga dengan Baekhyun yang belum tersadar dari pingsannya, mereka mengetahui itu dari Chanyeol yang menghubungi mereka, tak heran jika ke7 sahabatnya itu langsung datang kerumah sakit karena mendengar kabar tentang Baekhyun, Irene ditempatkan di ruangan VVIP rumah sakit ini, berdampingan dengan Baekhyun jadi jangan pikirkan bagaimana besarnya dan kemewahan ruangan ini hingga cukup untuk orang banyak

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Lay
"Aku baru saja tiba ingin mengajaknya untuk makan, namun tiba-tiba ia langsung pingsan begitu saja" jelas Chanyeol
"Hufff... Itu pasti karena ia kelelahan menjaga Irene dan tak memikirkan kesehatannya juga" Ucap Suho
"Benar itu, tapi apa kata dokter?" Tanya D.o
"Hanya kelelahan saja, ia juga tak makan selama dua hari ini, padahal aku sudah terus menerus membujuknya" ucap Chanyeol
"Syukurlah jika tak ada sakit serius padanya" ucap Chen
"Yee" ucap Chanyeol dan disetujui oleh semuanya

"Hyung, bagaimana dengan yeoja itu?" Tanya kai
"Nde?"
"Nugu?"
"Taeyeon" ucap Kai
"Ahhh... Aku sedang menunggu keputusan Baekhyun" ucap Chanyeol
"Dimana dia saat ini?"
"Apartemennya" ucap Chanyeol
"Apa dia baik-baik saja?"
"Ehmm.... Ahhh itu... Dia tidak baik-baik saja" ucap Chanyeol jujur
"Apa dia sakit?"
"Bisa dibilang seperti itu, namun ia banyak melamun karena memikirkan kejadian itu, mungkin" ucap Chanyeol
"Kau masih sering menemuinya?" Tanya Chen
"Yee, aku tak ingin dia sendirian" ucap Chanyeol
"Ehm... Kami tahu perasaan mu Chan" ucap Xiumin
"Wae?" Tanya Chanyeol
"Kau sangat mencintainya kami tahu akan hal itu" ucap D.o
"Mwo?"
"Jangan mengelaknya, walau kau sempat sakit hati karenanya namun cinta tak pernah bisa berbohong kau tahu itu"
Chanyeol hanya terdiam dan menghembuskan nafasnya berat
"Bisakah jika kita tak membahasnya" ucap Sehun
"Waeyo?"
"Jangan membuat Chanyeol hyung, merasa terbebani akan hal ini" ucap Sehun
"Ahh... Mianhae"

"Baek kau sudah sadar?" tanya Lay yang langsung menghampiri Baekhyun, Baekhyun masih menyesuaikan cahaya yang masuk keindera penglihatannya itu, hingga ia benar-benar tersadar sepenuhnya
"Hyung? Ada apa denganku?" Tanya Baekhyun
"Kau jatuh pingsan, kami sangat mengkhawatirkan mu" ucap Chanyeol
"Ahhh... Kalian disini?" Tanya Baekhyun yang baru sadar jika semua sahabatnya berada disini
"Ye kami semua berniat menjenguk Irene, namun malah kau juga yang ikut sakit" ucap Chen
"Ehm... Mianhae"
"Aishh makanya kau jangan melupakan kesehatan mu juga, jika kau sakit bagaimana dengan Irene?"
"Ahhh.. Nee, arrayo" ucap Baekhyun lalu terbangun dari tidurnya dan langsung duduk
"Nah... Ini makanlah" ucap Chanyeol
"Ehm..." Baekhyun terkejut karena Chanyeol tiba-tiba saja sudah membawa makanan kesukaannya
"Makanlah Hyung, kau harus mengisi energi mu" ucap Sehun
"Gumawo Chanyeolaa" ucap Baekhyun
"Nee"
"Apa kalian sudah makan?"
"Ehmm sebenarnya kami juga membawa makanan" ucap Kai memperlihatkan deretan giginya
"Wah.. mengapa kita tak makan bersama saja" ucap Baekhyun
"Baiklah Kajja" ucap Sehun
Mereka akhirnya masuk keruangan dimana khusus untuk tempat makan walaupun baekhyun sama sekali tidak berselera untuk makan, namun semuanya demi irene apapun itu ia harus menjaga kesehatannya juga

****

Irene pov

Cahaya lampu menyilaukan itu langsung menusuk penglihatan ku setelah aku membuka mataku, aku mengerjakan mataku beberapakali untuk membiasakan cahaya yang masuk pada penglihatanku, nuansa putih menghiasi ruangan ini, selang infus dan peralatan rumah sakit lainnya aku dapat melihatnya.

Aku menggerakkan tanganku dan merasakan berat pada tangan kananku, aku mencoba melihat kearah lenganku, seseorang sedang menggenggam tanganku saat ini. Baekhyun, dia sedang menggengam tanganku dengan kepalanya yang ia tumpu dengan lengannya sendiri tertidur dengan posisi terduduk disamping ranjangku

Aku mencoba mengangkat lengan kiri ku dan mengelus rambutnya, entah mengapa namun aku meneteskan air mataku begitu saja setelah melihatnya, aku mengelus rambutnya perlahan agar ia tak terbangun namun itu semua tidak berjalan dengan lancar, ada pergerakan yang ia buat dan aku dapat melihat matanya yang terbuka dan menatap kearahku

"Irene, kau sudah sadar?" Ucapnya yang langsung saja bangkit dari duduknya
Entahlah aku tak bisa menjawab pertanyaannya suaraku hilang begitu saja mungkin karena tenggorokanku sangat kering

Aku dapat melihat dokter berjalan kearahku dan seger memeriksa ku
"Apa ada rasa sakit yang kau rasakan nyonya?" Tanya dokter itu
Aku hanya menggelengkan kepalaku sebagai tanda jawaban
"Baiklah jika kau merasakan sesuatu segera panggil saya" ucapnya
"Baik dok" ucap Baekhyun
"Pastikan jika sudah benar-benar bisa bangun, mohon makanlah karena janinya butuh nutrisi" ucap dokter tersebut, aku langsung mengerutkan keningku
"Terimakasih dok" ucap Baekhyun
"Baiklah saya permisi"
Dokter itu langsung berjalan menjauh keluar dari ruanganku, aku masih termenung dan mencoba untuk bangun walau kepalaku berasa Sangat sakit sekali

"Eoh, kau ingin duduk?" Tanya Baekhyun yang langsung membantuku melepaskan alat bantu pernapasan ku dan meninggikan sandaran kasur rumah sakit ini
"Kau ingin minum?" Tanya Baekhyun
Aku menggerakkan bibirku, namun suaraku Masih belum keluar, Baekhyun memberikan air mineral untukku minum
"Sudah merasa lebih baik? Kau ingin sesuatu?" Tanya Baekhyun
Aku masih terdiam menatapnya
"Apa kau merasa ada yang sakit?" Tanya Baekhyun dengan wajah khawatirnya
"Aniya" ucapku
"Ahh, syukurlah aku sangat mencemaskan mu"
"Apa yang dokter itu maksud Baek?" Tanyaku memastikan apa yang aku dengar sebelumnya
"Yang dia maksud? Wae?"
Aku terdiam dan mengerutkan keningku baekhyun juga sama seperti ku dan sepertinya ia sedang mengingat apa yang dokter itu katakan

"Ada janin dalam perutmu, Kau akan segera menjadi seorang eomma untuk anak kita Irene"
"Mwo?" Aku terkejut dan menutup mulutku tak percaya
"Kau sedang mengandung anak kita Irene" ucap Baekhyun kembali
"Benarkah?"
"Tentu saja" Baekhyun tersenyum menatapku
"Apa ini bukan mimpi?" Tanyaku
"Ini nyata chagi, gumawo telah mengandung anakku irene" ucap Baekhyun yang langsung memelukku
Aku hanya bisa menangis bahagia dan memegangi perutku.
"Aku hamil Baek"
"Nee, Kita akan segera memiliki buah hati irene"
Aku membalas pelukan baekhyun dan menumpahkan tangisanku didalam pelukannya, bukan tangis kesedihan namun karena bahagia

-
-
-
-

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang