Part 10

581 47 3
                                    


Irene pov

Setelah dari pantai dan menikmati beberapa makanan jalanan yang dijual sepanjang jalan dipinggir kota dan kami melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah tempat dikota ini, bahkan aku pun tak tahu kemana aku akan pergi karena Baekhyun lah yang merencanakan perjalanan ini aku hanya merekomendasikan negara dan kota ini tapi tak tahu kemana akan pergi, namun Baekhyun sudah membuat list perjalanan nya yang tak aku ketahui dan aku hanya mengikutinya

"Ini sudah malam kau ingin makan dulu?"

"Ehm boleh, terserah padamu"

"Kau lelah?"

"Ani"

"Matamu memerah apa kau sudah mengantuk?"

"Sedikit"

Sebenarnya aku merasa sangat lelah dan mengantuk saat ini, entah mengapa padahal aku hanya pergi bermain dipantai bersama Baekhyun namun aku sudah merasakan Sakit disekujur tubuhku dan sedikit pening dikepalaku, aku menahannya karena tak enak kepada baekhyun yang akan mengajak ku kesuatu tempat

"Apa sebaiknya kita langsung pulang kehotel saja?" Ucap Baekhyun

"Nde? Aahh.. bukankah kau akan mengajak ku kesuatu tempat?"

"Kau nampak sangat lelah Irene"

"Ani"

"Kau tak bisa membohongi ku Irene"

"Tapi..."

"Masih ada hari esok Irene, tenang saja, kita akan lama menghabiskan perjalanan disini"

"Baiklah"

"Tidurlah, jika sudah sampai aku akan membangunkan mu"

"Ehm.." ucapku menganggukan kepalaku dan bersandar ke jendela kaca mobil dan dapat aku rasakan baekhyun memberhentikan mobilnya, aku yang sudah enggan melihat kearah depan tetap pada posisi ku, hingga tangan Baekhyun menyentuh kepalaku dan memberikan Bantal untukku "Pakailah ini agar kepalamu tak sakit" ucap Baekhyun
Aku hanya diam dan mulai memejamkan mataku.

****

"BAEKHYUN,, Jangan tinggalkan aku"

"Aku muak denganmu"

"Apa?"

"Kau ternyata seperti ini Irene aku tak menyangka padamu, apa aku bagimu selama ini Irene?"

"Aku mencintaimu Baek, ini tidak seperti yang kau pikirkan"

"Aku pergi, aku sudah tak tahan Irene aku akan membiarkan mu bersamanya"

"ANDWEE... ANIYAAA...."

Aku membuka mataku dan nafas ku terengah-engah keringat membasahi pelipisku aku memegang kepalaku dan menormalkan nafasku kembali, aku dapat merasakan air mata yang keluar dari sudut mataku, yang sudah membasahi pipiku, mimpi ini kembali terulang lagi memori yang ingin aku hilangkan selama ini terus saja datang padaku aku benci hal ini

Aku menatap kesamping dan mendapati Baekhyun sedang tertidur pulas, aku turun dari atas ranjang dengan perlahan agar baekhyun tak terganggu, aku memutuskan keluar untuk mengambil air, aku masih terkejut karena mimpi itu

Aku membuka Refrigator dan mengambil sebotol air mineral lalu meneguknya sampai habis, aku memutuskan duduk disofa sebelum kembali kekamar.
Bayangan memori dari empat tahun yang lalu masih saja dapat aku rasakan, aku selalu saja menangis saat mengingatnya ini yang membuatku semakin merasa depresi hingga saat ini, aku bahkan lupa untuk membawa obat itu karena pasti akan sulit saat melewati bandara dan aku takut baekhyun mengetahuinya

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang