Part 24

369 23 0
                                    


Baekhyun pov

Aku merasa ini semua adalah salahku, seharusnya ini tak terjadi, aku sangat mencemaskan keadaan Irene hingga kini ia belum juga tersadar, melihatnya terbaring lemah dengan jarum infus yang tertancap ditangan ya itu membuatku sangat sedih, kakinya sudah terperban sama dengan kepalanya, wajahnya sangat pucat dan suhu badannya sangat tinggi, aku sudah berfikir ini tak akan berjalan dengan benar, aku harus mengambil tindakan
'Ini sangat berbahaya aku harus segera membawanya kerumah sakit' batinku

"Chanyeol, Suho Hyung... Apa ada orang diluar?" Teriakku dari dalam kamar
"Waeyo?" Tanya D.o yang memasuki kamarku
"Irene, dia semakin memburuk" ucap ku
Setelahnya semua orang datang kedalam kamar, istri Xiumin Hyung yang berprofesi sebagai dokter itupun langsung memeriksa Irene

"Astaga Suhu tubuhnya sangat tinggi, bahkan ia belum juga sadar hingga kini, detak jantungnya melemah, kita harus membawanya kerumah sakit saat ini juga" ucapnya
"Tolong bawakan mobil untukku" ucapku segera membawa Irene keluar dengan mengendong nya dan langsung masuk kedalam mobil milikku
"Aku yang akan menyetirkanya untukmu" ucap Chanyeol
"Ini sudah malam, Harus ada yang menjaga mereka" ucap D.o
"Aku akan ikut pergi" ucap Sehun
"Aku ikut denganmu" ucap Yeri
"Aku juga dengan Enseo" ucap Xiumin
"Kajja" ucapku
"Berhati-hatilah Chan, ini sudah malam dan masih turun hujan" ucap Lay hyung

Kami segera pergi meninggalkan Villa itu mencari rumah sakit menuju kearah kota, ini sudah sangat larut malam bahkan hujan tak kunjung berhenti jalanan diluar sangatlah gelap hanya ada penerangan dari lampu mobil ini dan juga mobil dibelakang ku yang ditumpangi Xiumin Hyung dan istrinya juga didepanku yaitu Sehun dan kekasihnya, mereka menjaga ku agar tak terjadi sesuatu

Sepanjang perjalanan aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk Irene, aku benar-benar sudah sangat takut akan kehilangan Irene

****

Sekarang sudah pukul 02:00 KST, aku sudah berada dirumah sakit dan sedang menunggu Irene yang sedang diperiksa oleh dokter, semuanya sangat cemas termasuk diriku
"Bagaimana dengan yang lain?" Tanyaku
"Ahh,, mereka akan segera pulang saat pagi hari" ucap Sehun
"Ehmm.. Baiklah" ucapku
"Baek, bolehkah jika aku kembali kesana?"
"Untuk apa kau kembali kesana?" Tanya Xiumin hyung
"Bagaimana dengan Taeyeon?" Ucap Chanyeol
Semuanya terdiam bahkan aku pun baru ingat dengannya, aku sekarang tahu bagaimana rasa cintanya Chanyeol untuk Taeyeon, sampai ia benar-benar mengingat yeoja itu dan mengkhawatirkan nya
"Tapi ini sudah sangat malam bahkan hampir pagi" ucap Sehun
"Aku datang bersamanya, jadi pulang pun harus dengannya" ucap Chanyeol
"Pergilah" ucapku
"Ye??" Semuanya terkejut menatap kearahku
"Dia pasti sedang menunggumu" ucapku
"Baiklah, kamshamnida Baek, semoga Irene cepat pulih, aku pergi" ucap Chanyeol
"Berhati-hatilah dijalan" ucap ku sebelum Chanyeol benar-benar hilang dari pandangan ku

"Mengapa kau mengizinkannya?" Tanya Xiumin Hyung
"Lihatlah matanya, dia sangat mencintainya Hyung" ucapku
"Hah? Ohh benarkah?"
"Tentu saja" ucapku

Pagi sudah datang aku masih menunggu Irene yang harus menjalani operasi pada kepalanya itu, aku masih disini bersama Sehun, Xiumin Hyung sudah pulang dengan istrinya, kekasih Sehun entahlah kemana aku sudah tak fokus dan hanya memikirkan Irene saat ini

"Hyung"
"Ehm.."
"Dokter sudah keluar"
"Nde?" Aku langsung menangahkan kepalaku dan menghampiri dokter yang mengoperasi Irene
"Bagaimana dok?" Tanyaku
"Bisa kau ikut saja keruanganku?"
"Tentu dok"

Aku terduduk dihadapannya menunggu sesuatu yang akan ia sampaikan
"Operasinya berjalan dengan lancar"
"Syukurlah" ucapku
"Awalnya memang sedikit sulit untuk mengoperasinya, jantungnya sangat lemah, kami sempat khawatir karena takut sesuatu terjadi pada janin nya"
"Nde? Janin?" Tanyaku terkejut
"Nee, nyonya Irene sedang mengandung mungkin kandungannya masih sangat muda jadi belum begitu terlihat, apa tuan baru memeriksanya?" Tanya dokter tersebut
Mataku membulat sempurna, air mata jatuh begitu saja dari mataku, aku terharu sedih dan juga bahagia disaat bersamaan
"Jadi istriku hamil dok?"
"Nee, untungnya kandungannya baik-baik saja, dia sangat kuat jika tuan tidak langsung membawanya kesini, mungkin sudah tak akan selamat juga dengan istri tuan" ucapnya kembali
"Kamshamnida dok"
"Sama-sama, kita hanya tinggal menunggu nyonya Irene tersadar terlebih dahulu, nyonya Irene juga sudah bisa dipindahkan keruang rawat"
"Nee, Saya permisi dok"

Aku berjalan keluar dari ruangan dokter itu, Sehun langsung menghampiriku, aku menatapnya tanpa berkata, aku masih terharu dengan apa yang aku dengar tadi hingga aku masih tak dapat menahan tangisan bahagia ku
"Hyung, Gwenchana, apa yang terjadi mengapa kau menangis?"
"Irene, Sehunaa..." Ucapku
"Wae? Apa yang terjadi katakanlah"
"Aku akan menjadi seorang ayah" ucapku tersenyum didalam tangisan ku
"Mwo?? Wahh... Apa Irene hamil?"
"Yee"
"Syukurlah selamat hyung, astaga aku sungguh takut karena Hyung menangis seperti ini" ucap Sehun

****

Rasa senangku kala itu belum begitu terasa menyenangkan, tergantikan dengan rasa takut dan cemas, karena Irene masih belum juga tersadar setelah operasi itu selesai, dua hari ini aku selalu berada disampingnya menunggunya agar ia tersadar, aku terus berdoa untuk kesembuhannya dan hanya memikirkan keadaanya saat ini tanpa memikirkan diriku sendiri

"Baekhyunah"
Aku dapat mendengar suara Chanyeol yang baru saja masuk keruangan dimana aku berada, aku mencoba menoleh kebelakang untuk melihat wajahnya namun penglihatan ku begitu sangat buram bahkan aku tak dapat melihat wajahnya, aku hanya mengerjapkan mataku namun tetap sangat buram
'Ada apa denganku, mengapa aku tak bisa melihat dengan jelas dan kenapa kepalaku sangat sakit' batinku
"Chanyeolaa" gumamku dan tanpa aku sadar semuanya terlihat sangat gelap hingga aku tak sadarkan diri

Baekhyun pov end

-
-
-
-
-
-

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang