Matahari berada lurus ditengah-tengah gedung rumah sakit, adzan dzuhur berkumandang, Syafiq yang sedari tadi masih menunggu shalima sadar beranjak menuju mushola, ada rasa bersalah di hatinya, ia bermunajat dengan khusyu’ kepada sang pemillik segalanya.
“dek, Shalima sudah sadar, kakak minta tolong jaga dia ya, kakak mau sholat sebentar...” –Eufraj
“Baiklah kak....”-Syafiq
Syafiq segera bergegas menuju ruangan yang sejak tadi ia tunggu dengan setia karena ada rasa bersalah didalam hatinya. Syafiq memasuki ruangan itu dilihatnya shalima terbaring lemah memakai infus, rasa bersalahnya semakin besar.
“Maafkan aku...” hanya kata itu yang mampu syafiq lontarkan.
Shalima menggeleng lemah “Aku tidak bermaksud menutupi permasalahanku yang sebenarnya, aku hanya perlu waktu untuk bercerita, sebenarnya aku...”
“Assalamualaikum, kak shalima nggak kenapa-kenapa kan kak? Kata kak eufraj kakak tadi pingsan kakak kecapean dan tensi darah kakak turun, abang afiq kenapa nggak ngabarin nai sich?”
“tadi abang udah telpon berkali-kali, tapi nggak diangkat...”
“Hp nya dI tas bang, nai tadi ngajar, baru keluar terus kakak eufraj telpon...”
“Ya sudah jangan nyerocos terus, panas kuping abang dengerin cempreng kamu...”-Syafiq
“Cempreng cempreng hafidz Qur’an lho bang, nggak kayak abang Cuma hafidz Qulhu doang... hahaha”-Naila
“Ehhh kata siapa? Sembarangan kalo ngomong!”-Syafiq
“Hey hey hey... adik adik kakak ini, kenapa malah ribut disini, malu tuh diketawain shalima...”-Eufraj
“Tau tuh kak, naila ngejek terus, nikahkan aja biar nggak banyak tingkah...”-Syafiq
“kakaaaakkk...” nai memukul syafiq tapi segera ditangkis oleh syafiq. Mereka terlihat sangat manis bukan? Sebutir airmata mengalir dipipi shalima, ia lekas menghapusnya tak menginginkan seorang pun menyadari nya, tapi dibalik itu syafiqlah yang paling mengerti semua itu, diam diam syafiq mengamati shalima yang berulang kali mengusap matanya, terbesit dihatinya rasa bersalah yang begitu besar, ia tak berniat melukai shalima dengan kata-kata kasarnya hanya saja terkadang ucapannya tak terkontrol saat ia sedang berada di mood yang buruk. Sepagi ini ia kembali teringat dengan wanita itu, iya... Wanita yang telah berhasil menjungkir balikkan dunianya, rasa rindu yang tak tertahankan kembali mengusik batinnya, entah yang dirindu merasakan atau tidak hanya Tuhan yang tahu, atau mungkin yang dirindu sudah tak merindukan nya lagi. Entahlah....
"Abaaang.... " Teriakan Shalima mengejutkan Syafiq tiba-tiba, entah berapa lama ia melamun.
"Apa sih dek... "-Syafiq
"Ayok pulang, tadi bang Eufraj udah bayar administrasi nya..."
"Pulang? " Syafiq membeo.
"Duluan sana bang, biar kak shalima sama nai aja.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting
SpiritualJika cinta selalu membahagiakan maka takkan ada kisah cinta Syafiq dan Shalima di dunia ini, tapi ada banyak kisah yang serupa. Mencintai tapi kehilangan dan mencintai tapi ditinggalkan, sanggupkah Mereka bangkit?