Belva, Farren, Steffi, dan Zola sedang memakan bakso di kantin, setelah kejadian dimana Belva menyadari bahwa ia adalah mainannya Athlan, Belva menyadari kalau dirinya hanya dibutuhkan Athlan untuk menghindari Fasya, mantan Athlan yang sampai sekarang masih mengejar Athlan.
Athlan memang brengsek, buktinya ia selalu mempermainkan wanita yang ia dekatinya. Tiba tiba saja Athlan datang dan duduk disamping Belva.
"Aaa.. Makan nih gua suapin," Ujar Athlan sambil mengangkat sendok berisi potongan bakso yang akan ia suapi ke Belva.
Belva yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya bengong saja, ia tidak mengerti kenapa Athlan begini, tadi pagi ia membentaknya lalu sekarang ia berbuat lembut seakan tidak terjadi apa apa.
"Ayo dong sayang, buka mulutnya, aku pegel nih," Ucap Athlan sambil menekankan kata 'Sayang' dan 'Aku' dikalimatnya.
"Ngapain lo? Sana pergi! Ganggu orang makan aja!" Ucap Belva sambil mengambil alih sendok yang dipegang Athlan.
Athlan memberinya lalu membiskkan sesuatu kepada Belva. "Oke sayang, aku pergi," Ujar Athlan lalu pergi dari hadapannya.
"Jiji Bangsat!" Ucap Belva.
Sekarang Belva sadar bahwa dari tadi Fasya dan geng nya melirik dirinya.
"Masalah lagi, ampun gua mah," Gumam Belva.
🐯🐯
"Athlan!"
Athlan yang di panggil tetap kekeuh tidak mau menoleh pada sumber suara, ia sudah tau sendiri itu siapa.
"Fasya! Berenti ngerjar gua napa si! Ga ada harga diri ya lu! Pergi sana Hush Hush!" Ujar Athlan sambil mengibaskan tangannya seperti mengusir hewan atau kucing.
"Athlan! Dengerin gua dulu! Pokonya pulang nanti lu harus anterin gua beli tas! Kalo nolak, gua laporin mama!" Pekik Fasya sambil mengancamnya.
"Heuuhh, Iye iye sono lu!" Usir Athlan, lalu ia meninggalkan Fasya didepan koridor kelas 12.
"Untung sayang, coba kalo enggak! Eh ga mungkin! Gua sayang kok sama Athlan ehe," Ujar Fasya sambil tersenyum seperti orang gila.
🎃🎃
"Athlan! Tunggu!" Panggil Belva sambil menghampiri Athlan yang berada 5 langkah didepannya.
"Kenapa?" Tanya Athlan dingin.
"Bisa anterin pulang gak? Kak Nia lagi ga bisa ant—"
"Ga bisa, gue ada urusan," Ujar Athlan lalu pergi dari hadapan Belva.
"Oh oke.. David!" Panggil Belva.
"Kenapa?" Tanya david sambil membuka helm-nya.
"Boleh nebeng gak? Kita kan searah, hehe.." Tanya Belva diiringi kekehannya.
"Boleh, yaudah naik!" Seru David.
Mereka pergi berlalu dari arah parkiran. Disana terlihat Athlan mencengkram kedua stang motornya.
"Bangsat!"
—
Maap ya gais, upload gasesuai jadwal, jadinya sesuai mood hehe..

KAMU SEDANG MEMBACA
BETHLAN
Teen FictionMenjadi sasaran atau bahan pelampiasan bukanlah hal yang menyenangkan, apalagi orangnya adalah Most Wanted di sekolah. Lalu bagimana gadis ini menyelamatkan hidupnya dari Ketua Geng Voiron? baca aja dulu siapa tau suka.