Now or Never

14 2 0
                                    

06:30 dirumah
Aku bangun cukup pagi hari ini dan menyiapkan sarapan sendiri, ibu terbangun dan menyapaku, aku hanya membalasnya dengan senyuman, aku hanya tidak mau membahas apa yang aku lihat semalam, ibu memahaminya lalu mengelus kepalaku " hati-hati dijalan sayang " ibu kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Akupun bergegas berangkat ke sekolah.

07:00 di sekolah
Aku berusaha untuk mengalihkan perhatianku ke sesuatu hal yang menyenangkan. Sahabat-sahabatku datang dan kami masuk kelas bersama. Saat bel masuk berbunyi kami melihat guru kami membawa seseorang yang asing " selamat pagi semua, saya membawa seorang pelatih baru untuk club baru yaitu club drama, dia adalah Isaac pelatih drama baru kalian " semuanya berbisik bahwa pelatih itu tampan dan mereka bertepuk tangan karena merasa senang dengan kehadiran pelatih itu. " Ssst baca ya " ucap Annie sambil memberikan sebuah kertas kecil bertuliskan " tampan kan " saat aku sedang membaca kertas itu tiba-tiba pelatih itu datang dan mengambil kertas itu. " Wah ada yang bilang aku tampan, tidak adil rasanya ketika kalian mengenalku tapi aku tidak mengenal kalian, aku tidak perlu memperkenalkan diri untuk mendapatkan perhatian kalian kan " ucap pelatih itu sambil tersenyum kepadaku. Semuanya melihatku, aku merasa malu dan kesal dalam waktu yang bersamaan.

17:50 dirumah
Kelas hari ini cukup cepat karena ada satu guru yang tidak bisa mengajar jadi kami pulang dengan cepat. Tidak terasa besok adalah hari ulang tahun Jane dan aku masih bingung dengan baju apa yang mau aku pakai. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, saat aku membukanya ternyata itu ibu, ibu membawa sebuah dress hitam dengan motif yang cantik berwarna ungu muda " ibu tidak bisa membelikan dress yang kamu inginkan seperti di akunmu, ibu hanya bisa memberikan ini padamu, ini adalah dress favorite ibu karena ini diberikan oleh ayahmu, ibu sangat menyayangi dia jadi ibu menyimpannya " ucap ibu sambil memberikan dress itu padaku. Aku mengambilnya dan mencobanya, ternyata muat dan cocok untukku, aku mendekati itu dan meminta maaf karena sikapku pada malam itu, ibu memaafkan ku dan memelukku dengan erat " tidak apa-apa ibu paham" aku tersenyum dan berterima kasih pada ibu karena sudah memberikan dress cantik ini. " Bu maaf atas sikapku semalam, tapi bisa tidak ibu menceritakannya? " Tanyaku dengan memasang wajah memelas agar ibu mau memberitahuku tapi ternyata tidak, ibu tidak mau membicarakannya, ibu bilang ibu akan memberitahu saat semua urusannya sudah selesai.
Ibu meninggalkanku dikamar, aku membuka laci dan mengambil kertas kecil itu lagi lalu aku merobeknya, membakarnya dan membuang itu agar aku tidak mengingat itu lagi. Aku merasa seperti sedang diawasi, ibuku tidak mungkin menulis semacam itu, aku yakin ada seseorang yang menyelinap masuk ke kamarku dan menyimpannya atau ini Henry? Entahlah semakin lama aku memikirkannya semakin pusing.

10:55 dirumah
Hari ini ulang tahun Jane dan aku tidak tau harus pergi dengan siapa, mungkin aku akan meminta ibu mengantarku.
Aku turun kebawah untuk menemui ibu dan aku terkejut melihat lelaki itu lagi sedang menarik-narik ibu dengan paksa, aku mengambil kayu dibelakang dan memukul belakang lehernya membuat dia pingsan dan terjatuh. Ibu berteriak dan memeriksa nadinya  " Bu maaf aku tidak sengaja, aku panik " ucapku merasa khawatir dan ketakutan, ibu bilang ia hanya pingsan lalu ibu mengantarnya kerumah sakit, ibu melarangku pergi hingga besok, aku panik dan ketakutan jika dia mati olehku dan aku tidak tahu harus berkata apa pada Jane.
Aku memberitahukan sahabatku bahwa aku tidak bisa datang pada ulang tahun Jane tetapi Jane memaksa dan dia tidak akan berbicara padaku jika aku tidak datang.

20:45 dikamar
Aku mengurung diriku dikamar sambil memandangi dress yang mau aku gunakan, aku memutuskan untuk tidak pergi. Beberapa detik kemudian aku mendengar suara mobil didepan rumahku dan ternyata itu Annie menjemputku, ia memintaku untuk keluar lewat jendela karena semua pintu rumah dikunci oleh ibu. " Aku tidak pergi, ibu melarangku " aku berbisik kepada Annie yang sudah menungguku dibawah, " kamu yang turun? Atau aku yang naik? " Annie ternyata sudah menyiapkan tangga lipat untukku turun " dengar Jane, ibumu tidak akan tahu kamu pergi, jam 11 aku akan mengantarmu pulang " aku merasa ragu dengan ucapan Annie tapi dia bukan seseorang yang nekat seperti tidak memilik aturan yang bisa menahan atau melarang dia, terutama karena dia tinggal hanya bersama neneknya. " Baiklah aku akan turun, sebentar aku harus bersiap-siap dulu " Annie mengangguk dan mengiyakan ucapanku.
Sekitar 15 menit aku bersiap, aku mulai turun melalui tangga itu dengan sangat hati-hati, berharap tidak ada yang melihat atau tahu dengan tindakanku.
Akhirnya aku dan Annie berhasil dan segera berangkat agar tidak menimbulkan perhatian orang untuk melihat apa yang kita lakukan.

You're The Wine That I Want Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang