Jane #2

8 1 0
                                    

14:33 di dermaga
" Oh my God, bukannya itu gelang kesayangan Jane? " Ucap Annie. " Itu gelang persahabatan kita, Jane yang memberikannya pada kita" ucap Alex sambil menangis. Annie memeluknya berusaha untuk menenangkan Alex. Aku meminta izin untuk melihat wajah mayat itu, ketika aku membukanya aku melihat wajah Jane yang sudah pucat dan dingin. Aku terjatuh dan menangis melihat Jane, aku tidak percaya bahwa Jane pergi dengan cepat. Aku belum meminta maaf padanya semenjak kejadian ulang tahun itu. Aku menghubungi Henry, memberitahukan bahwa Jane telah meninggal. Polisi dan petugas medis pun membawa jasad Jane untuk diotopsi.
Aku tidak percaya bahwa dihari ulang tahunnya adalah hari terakhir aku melihat Jane.

Aku, Alex, Rossi dan Annie berada dirumah Jane untuk menunggu kedatangan orangtua Jane datang, sedangkan Henry menunggu hasil otopsi jasad Jane di rumah sakit bersama polisi. " Aku tidak tahu harus berkata apa, aku merasa menyesal melakukan hal itu, setelah kejadian itu aku memutuskan untuk tidak bertemu dengan kalian dan Jane, aku takut kalian akan membenciku dan tidak mau berteman denganku lagi" ucap Rossie dengan rasa penyesalan yang amat dalam karena dia telah berkhianat pada Jane. Kami semua berpegangan tangan saling menguatkan karena terakhir kami bersama Jane melakukan hal buruk padanya.
Beberapa menit kemudian orangtua Jane datang dan langsung memeluk kami, Jane sudah tidak memiliki ayah, dia hanya memiliki ibu karena ayahnya yang sudah meninggal. " Kami turut berduka atas perginya jane" ucapku mewakili teman-temannya. Annie memberikan surat terakhir Jane kepada ibunya dan kami menceritakan semua tentang kamar dan tulisan yang ada di dindingnya. Ibunya menangis, tidak percaya bahwa putrinya pergi meninggalkannya dengan cepat, mereka sudah lama tidak pernah bertemu, bertemu dalam keadaan Jane yang sudah meninggal.
Henry datang dengan kabar bahwa jasad itu memang Jane dan Jane meninggal karena bunuh diri, menurut polisi tidak ada tanda-tanda dia dibunuh. " Bagaimana dengan cakaran itu? " Tanyaku. " Oh ya soal cakaran itu polisi berkata bahwa itu hanya tergores batu di laut" ucap Henry " hah? Tergores batu? Cakarannya banyak dan tergores batu tidak membentuk cakaran seperti itu" ucapku dengan yakin bahwa Jane dibunuh. " Aku tidak tahu tapi polisi bersikeras bahwa Jane bunuh diri" Henry yang kesal dengan polisi itu langsung duduk dan tidak mau membahas itu. Aku merasa tidak enak dengan ibu Jane dan Henry, aku tidak membahas itu lagi.

08:35 di pemakaman
Aku, alex dan Rossie datang ke pemakaman hingga akhir sebagai penghormatan kami kepada Jane. Tapi Annie tidak datang ke pemakaman Jane, dia hanya menitip pesan bahwa dia tidak bisa datang karena orangtuanya masuk kerumah sakit.

09:00 cafe dekat sekolah
Setelah dipemakaman kami datang ke cafe dekat sekolah tempat favorite kami setelah kamar Jane. " Aku masih tidak percaya Jane sudah tidak ada" ucap Rossie sambil mengusap air matanya " kita akan merindukanmu Jane" ucap Alex sambil memeluk kami. " Kalian ingat saat kita bermain di hutan? Pertanyaan Jane tentang ulang tahunnya dan jawabannya bahwa Jane gadis bahagia yang membawa hujan, Jane pernah bilang bahwa ulang tahunnya adalah bagian terbaik dalam hidupnya yang artinya dia sangat bahagia karena ulang tahunnya tapi berubah jadi menyedihkan karena kejadian itu, Alex membongkar rahasianya, kamu dimarahi ibumu yang datang ke pesta dan aku mengkhianati Jane, apa semua ini karena kita memainkan permainan itu" Rossie mulai khawatir dengan permainan itu yang menyebabkan Jane mati. " Ayolah itu cuman permainan jangan terlalu dianggap serius, Jane meninggal karena kecelakaan " ucap Alex dengan nada kesal. " Semenjak kita memainkan permainan itu, aku juga merasakan hal yang aneh, seperti diawasi" ucapanku membuat Rossie dan Alex mulai khawatir, merekapun merasakan hal yang sama semenjak kejadian itu. " Sudahlah jangan memikirkan hal yang membuat kita khawatir, lebih baik kita bersulang demi persahabatan kita dan Jane" kami bersama bersorak dan tertawa bersama.

Disaat yang bersamaan ternyata Annie memperhatikan kita diseberang jalan cafe dengan tatapan yang serius, aku yang merasa diperhatikan menoleh kearah jalan, tapi saat aku menoleh aku tidak melihat apa-apa hanya melihat orang lewat seperti biasa didepan cafe. " Oh ya bagaimana hubungan kamu dengan Henry? " Tanya Rossie sambil tersenyum meledekku. " Ah itu ya seperti biasa, aku tidak tahu harus merespon bagaimana yang pasti aku senang bersama dia" ucapku dengan gugup . Kegugupanku itu membuat Rossie dan Alex terus meledekku " aku tidak tahu apa yang dikatakan Jane kalau dia tahu kamu punya hubungan spesial dengan kakaknya" ucap Alex " Yap Jane pasti akan kesal jika pacar kakaknya adalah kamu Olivia" ucap Rossie sambil tertawa. " Oh come on, emang apa salahnya aku? Itu udah masa lalu sekarang kan aku berteman baik dengan Jane" ucapku " iya aku ingat dulu kalian pernah bersaing memperebutkan satu pria tapi pria itu ternyata sudah menikah hahaha" ucap Alex dan Rossie bersamaan. Aku hanya tertawa mengingat masa lalu yang lucu bersama Jane dan mereka, saat itu aku berharap bahwa mereka tidak meninggalkanku juga, aku berharap bahwa ini selamanya.

You're The Wine That I Want Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang