The Fact

5 0 0
                                    

Setelah seminggu kejadian di Aula itu membuat kami merasa tidak tenang untuk berada di sekolah maupun diluar rumah, semua orang membicarakan kami dan cara pandang merekapun berbeda terhadap kami, bahkan Henry sekarang tidak mau melihat ataupun menatapku dan bagian yang paling menyebalkan adalah ketika semua orang membicarakan betapa hebatnya Annie, muak rasanya mendengar itu.
" Hei, kita harus mencari tau siapa yang melakukan itu dan siapa ketiga orang itu " ucap Alex.
" Aku yakin perbuatan Annie tidak salah lagi " ucap Rossie.
" Maafkan aku karena telah mengajak Annie dulu, aku tidak tau ternyata dia seperti itu " ucapku dengan sedih.
" Sudahlah lupakan, sekarang saatnya kita fokus untuk membongkar siapa Annie sebenernya, aku tau rumahnya dimana, hari ini dia akan pergi ke mall dengan Henry dan aku akan menyusup kerumahnya untuk mencari tahu dia siapa " ucap Alex dengan penuh semangat.
" Wow wow tunggu dulu, kamu akan menyelinap? Sendirian? Itu gila, bagaimana jika ada yang tau? Aku tidak ingin dipenjara" ucapku " aku juga " balas Rossie.
" Tenang saja, Annie hanya tinggal sendiri dirumah, aku yakin dia menyimpan sesuatu disana, kalian harus mengikuti Annie dan Henry untuk memberiku aba-aba jika mereka akan pulang " ucap Alex langsung bersiap-siap.
" Kamu tidak apa-apa Liv melihat mereka? " Tanya Rossie.
" Santai saja, aku juga sudah tidak peduli lagi " aku sedikit kesal dan kecewa tapi apa boleh buat demi Jane.
" Oke let's go girls! " Alex dengan penuh semangat langsung pergi kerumah Annie, aku dan Rossie bergegas mengikuti Annie dan Henry, aku sedikit menyamar agar tidak kelihatan oleh mereka.

13:45 dirumah Annie
Alex sudah sampai dirumah Annie, dia masuk kedalam rumah Annie dengan mengendap melalui pagar sebelah rumah Annie dan mencongkel jendela kamar Annie.
" Aku tidak percaya rumah sebesar ini hanya dihuni oleh satu orang, pasti ada sesuatu hal disini "
Alex mencari kesekeliling kamar Annie, mulai dari kamar mandi, kasur, saat mencari di laci ia menemukan sebuah buku catatan yang berisi informasi tentang apa yang kami tanyakan pada cermin dimalam itu, ditambah ada sebuah catatan merah dibawahnya setelah tulisan pertanyaan. Pertanyaan Janepun ada dibuku itu, halaman selanjutnya Alex membaca milik Rossie dan catatan merah itu bertuliskan " ketika ia memakai baju berwarna merah ia akan mati sama dengan mawar yang cantik " Alex terkejut membaca itu karena pada saat malam itu cermin menjawab " mawar yang cantik " dan hari ini Rossie memakai baju berwarna merah. " Aku harus menelpon Olivia dan Rossie untuk memberitahukan ini " mereka tidak menjawab telpon dari Alex, akhirnya ia memasukan catatan Annie kedalam tasnya dan pergi untuk menyusul Olivia dan Rossie " aku tidak boleh terlambat, aku tidak ingin kehilangan sahabat lagi, sudah cukup aku kehilangan Jane " ucapnya dengan mengendarai mobilnya secara tergesa-gesa, dijalan dia terus menelpon tapi tidak ada yang menjawab.

14:10 di Mall
Aku dan Rossie terus mengikuti Annie dan Henry tapi kamu terhenti di bioskop, karena mereka menonton didalam dan aku sedang tidak ingin menonton, Rossie terus memaksa masuk tapi aku tidak mau, akhirnya aku menunggu diluar dan Rossie yang masuk kedalam.

Setelah setengah jam berlalu aku menunggu, aku melihat Alex berlari ke arahku dan panik " kamu harus membaca catatan ini, dimana Rossie? " Tanya Alex
" Dia di dalam bioskop sedang menonton " ucapku
" Hah? Kalian kuminta untuk mengikuti Annie dan Henry kenapa jadi menonton? " Tanya Alex yang bingung
" Annie dan Henry didalam sedang menonton, aku sedang tidak ingin menonton, jadi hanya Rossie yang masuk " ucapku sambil membuka catatan yang ada dibuku dan membacanya
" Didalam catatan ini ada sebuah catatan merah dibawahnya bertuliskan bagaimana kita akan berakhir, disini tertulis Rossie akan mati jika ia memakai baju warna merah " ucap Alex dengan serius
" Hari ini ia memakai baju warna merah dan ia didalam sendirian dan ada Annie juga didalam, bagaimana ini? " Tanyaku yang mulai khawatir
" Coba hubungi dia dan minta dia untuk keluar sekarang " kata Alex
" Oke oke " aku mencoba menghubungi Rossie tapi tidak dijawab, akhirnya aku mencoba untuk mengirim pesan padanya berharap dia membacanya dan keluar.
Beberapa menit kemudian kami melihat Rossie datang dan berlari kearah kami " ada apa? Alex kau sudah selesai? Kenapa tidak bilang? Aku bosan sekali didalam melihat film itu " ucap Rossie.
" Kau harus ganti baju " kata Alex
" Kenapa? " Tanya Rossie bingung
Alex memberikan catatan itu kepada Rossie dan ia langsung terkejut ditambah panik membaca tulisan merah itu " apa ini beneran? Aku bagaiman? Aku yakin ini hanya iseng "
" Kita tidak tau ini nyata atau tidak tapi catatan merah Jane sesuai dengan apa yang terjadi di dermaga itu " ucapku meyakinkan Rossie agar mau berganti baju.

Sesampainya ditempat baju kami memilih secara random untuk Rossie agar ia mengganti bajunya itu dengan warna lain. Ketika Rossie akan membayar bajunya itu dia hampir terjatuh dan hampir menabrak meja, untung saja ada Ryan yang menahan badan Rossie agar tidak terjatuh.
" Ryan? Sedang apa? " Tanyaku
" Aku melihat kearah sini dan mengikuti kalian, aku tidak menyangka kalian seharusnya bersalah atas Jane malah berbelanja dan bersenang-senang " ucap Ryan dengan nada seakan mengejek kami.
" Kami sedang tidak bersenang-senang, sebaiknya jaga ucapanmu Ryan " ucap Rossie dengan tegas memberikan catatan Annie kepada Ryan untuk dibaca mengenai apa yang sebenernya terjadi pada Jane.
Ryan yang membaca itu cukup terkejut dan heran " kalian sengaja membuat ini? Ini bukan bukti sayang " ucap Ryan sambil melempar buku kearah Rossie.
" Itu bukan catatan kami, tapi catatan milik Annie " kata Alex
" Oh jadi selain membunuh kalian juga mencuri? Hebat " ucap Ryan sambil bertepuk tangan menghina kami.
" Kamu baca milik Rossie, dia hari ini memakai pakaian warna merah dan hampir celaka " ucapku dengan tegas pada Ryan.
" Aku tidak tau harus percaya pada siapa yang pasti sama-sama atas bantuanku " Ryan langsung pergi meninggalkan kami, tetapi dia berbalik badan dan mengatakan " jika itu benar maka tunjukan padaku, ah iya di catatan itu milikmu Olivia akan celaka ketika bertemu Esther kan? Buktikan padaku nanti malam kita akan bertemu dipemakaman untuk bertemu Esther " Ryan berbalik badan dan pergi meninggalkan kami.
" Baiklah aku lakukan " ucapku
" Itu berbahaya Liv, buat apa kita mengikuti ucapan dia? " Ucap Alex
" Dia salah orang berpengaruh di sekolah dan ketika dia percaya kita bisa meminta dia untuk dipihak kita dan menjatuhkan Annie " Alex dan Rossie akhirnya setuju dan kami bersiap untuk ke pemakaman nanti malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're The Wine That I Want Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang