Jendra hanya bisa menatap kepergian Sheira dalam diam. Dia tidak tahu mengapa bisa jatuh cinta dengan juniornya tersebut, padahal dia tahu jika Sheira adalah kekasih Rega.
Baru kali ini Jendra mengalami ketertarikan di awal bertemu. Dia tidak pernah percaya dengan kalimat cinta pada pandangan pertama. Namun kini keyakinannya telah terpatahkan dengan perasaan yang berkecamuk pada Sheira. Jendra berbalik dan segera masuk ke aula sebelum acara dimulai.
***
"Hai dear. Kenapa kau banyak melamun akhir-akhir ini?" Sebuah suara maskulin menyadarkan lamunan gading yang sedang menatap jalanan padat di depan cafe tempatnya berada.
"Oh, hai! Aku tak melamun. Aku hanya sedang merindukan keluargaku di Indonesia."
"Apakah kau butuh pelukan untuk menenangkan hatimu?"
"Haha, tak perlu Michael. Aku sudah tau modus busukmu itu!" Sheina terkekeh.
"Apakah terlalu kelihatan?" ujar Michael kikuk sambil memegang tengkuknya salah tingkah.
Memang sudah bukan rahasia jika Michael menyukai Sheina. Dia mau membantu Sheina dan Fellica untuk mendirikan cafe ini dengan suka rela. Michael menyukai kepribadian Sheina yang ramah dan sopan, khas sifat orang Indonesia.
Michael pernah menyatakan cinta pada Sheina 2 tahun yang lalu, namun hanya ditanggapi bercanda dengan Sheina. Sheina menjawab jika dia telah memiliki kekasih di Indonesia. Dia pun mundur perlahan dan tetap di samping Sheina. Sheina pun tidak mempermasalahkannya, selama tidak memaksakan kehendak untuk menerima perasaannya.
"Tentu saja. Apalagi kau kan tertarik padaku," seru Sheina sambil memotong cheescake yang belum disentuh sejak 15 menit yang lalu.
"Aku memang menyukaimu. Tapi aku bukan pemaksa seperti yang ada di novel picisan kesukaanmu itu," tandas Michael dengan sedikit tekanan.
"Iya. Iya. Aku tau." Jawab Sheina dengan malas.
Mereka duduk bersama melihat lalu lalang kendaraan dengan diam.
Ting.
Sebuah suara menunjukkan adanya seorang pelanggan yang masuk. Michael hanya melihat sekilas lalu kembali melihat jalanan.
Tampak seorang pemuda yang mengenakan jeans biru dan jaket berwarna biru dongker. Di telinganya bertengger headset yang semakin menambah kesan keren.
"Apakah kau ingin pulang ke Indonesia?" tanya Michael memecah keheningan.
"Ya tentu saja, apalagi sejak kecil hingga remaja aku di sana. Banyak kenangan dan teman yang aku rindukan."
"Apa kau merindukan - ehm kekasihmu?" tanya Michael berhati-hati.
Raut muka Sheina yang semula ceria beringsut tertekuk. Hal itu tak luput dari pengamatan Michael. Namun dengan cepat Sheina tersenyum kembali.
"Tentu saja. Tapi aku sudah tak ada ikatan dengannya." Suara Sheina melemah.
"Kau .. kau berpisah dengannya?" Ekspresi kaget sangat kentara di wajah Michael.
"Ya seperti itulah. Kami sudah memutuskan dengan jalan sendiri-sendiri. Terlalu berat menjalani hubungan jarak jauh seperti ini." Jawab Sheina menerawang.
"Bukankah kau sudah berhubungan jarak jauh selama hampir 4 tahun? Kenapa tiba-tiba kalian berpisah? Aku turut berduka dear. Walaupun aku menyukaimu tapi aku bukan orang picik yang berdoa agar hubungan kalian gagal."
YOU ARE READING
TWIN'S LOVE
Teen FictionSheina dan Sheira adalah saudara kembar. Mereka mencintai satu orang yang sama. Ketika salah satu dari mereka harus kembali pada lelaki dari masa lalu, sanggupkah yang lain merelakan cinta pertamanya untuk saudara kembarnya sendiri? Ketika bertahun...