🍒23

14.6K 1.7K 251
                                    

komen dari kalian bakalan jadi semangat buat author ^^

-Kawin || Minhee-


"Ca hari ini gue ke kantor papa ya" Minhee fokus make jas.

"Oke" gue nyamperin dia sambil ngebantu benerin dasi dia yang sedikit berantakan.

Iya. Mulai hari ini Minhee bakalan ngurus perusahaan bokapnya dengan bantuan beberapa karyawan nanti disana.

Urusan sekolah dia udah di bantu sama nyokap gue. Dia bisa masuk kalo ga sibuk, selebihnya bisa nyusul di rumah. Nyokap sengaja nyiapin guru buat Minhee. Jadi mulai nanti malem tiap jam 7 bakalan ada guru pengajar khusus buat Minhee.

Takutnya gara gara dia terlalu fokus sama perusahaan jadi ketinggalan pelajaran. Sedangkan sekolah juga cukup penting buat anak seusia gue sama Minhee.

 Sedangkan sekolah juga cukup penting buat anak seusia gue sama Minhee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ganteng banget sih" gue nyubit idung Minhee pelan.

"Udah ganteng dari dulu. Mata lo aja yang terlalu fokus ke Yohan" Iya tau gue salah dulu. Gausah di ungkit bisa kali.

Gue nganterin Minhee sampe ke pager rumah. Sekolah gue sama kantor bokapnya Minhee itu beda arah. Dia udah maksa buat nganter gue kesekolah. Tapi gue tolak.

"Seriusan nih gamau di anter?" dia nyoba mastiin gue sekali lagi. Dan dengan cepet gue gelengin kepala.

"Gue bisa naik ojol, gampang lah pokonya hehe" Minhee ngacak rambut gue. Tapi gue gamarah kok.

"Yaudah gue berangkat dulu ya Ca, kalo ada apa apa cepet kabarin gue ya" Minhee nyium puncak kepala gue dan bibir gue sekilas.

"Ati ati ya Min! semangat!" kata gue sebelum Minhee masuk ke dalem mobil.

🍁🍁🍁

Hari ini sekolah berjalan biasa biasa aja. Yeji jadi banyak tanya soal hubungan gue sama Minhee. Dia marah sama gue gara gara ga pernah cerita soal ini.

Tenang. Yeji cuma tau status gue sama Minhee itu cuma sebatas pacar. Gue masih belum yakin mulut Yeji bisa buat megang rahasia soal pernikahan gue.

Soal Yohan gue ga terlalu tau sekarang. Denger denger dari temen temen dia lagi perisiapan buat tanding taekwondo bulan depan. Lagian gue jarang ketemu dia sih sejak insiden dia berantem sama Minhee di koridor beberapa waktu lalu.

"Woy Ca" gue lagi duduk di kantin tadi tuh. Sendiri doang. Ini tiba tiba ada Yeji duduk di samping gue.

"Paan" kata gue sambil minum teh kotak yang baru aja gue beli.

"Gabaek tau ngelamun gitu. Mikir apaan sih?" mikirin suami gue goblok.

"Tau deh. Lagi pengen sendiri aja gue Ji" Yeji cuma ngangguk ngangguk paham.

🍁🍁🍁

Baru aja Minhee masuk di lobi perusahaannya bokapnya. Beberapa karyawan dengan ramah sudah siap menyambut Minhee.

"Tuan Minhee benar?" seorang pria bertubuh cukup tinggi tiba tiba ada di depan Minhee sekarang.

"Iya benar"

"Mari saya antar ke ruangan tuan" Minhee hanya menurut dan ikut langkah kaki orang yang barusan aja bilang mau nganterin dia.

Tidak butuh waktu lama dia udah sampai di sebuah ruangan. Lebih tepatnya ada di lantai lima gedung ini.

"Ini ruangan tuan. Nanti saya akan menyiapkan berkas berkas untuk tuan pelajari" Minhee melihat name tag orang itu.

"Seongwoo?" Pria bersetelan jas warna merah marun itu hanya tersenyum ramah ke arah Minhee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seongwoo?" Pria bersetelan jas warna merah marun itu hanya tersenyum ramah ke arah Minhee.

"Iya tuan. Sebelumnya saya mau minta maaf karna lupa memperkenalkan diri. Nama saya Seongwoo. Saya tangan kanan dari papanya tuan Minhee" Minhee hanya mengangguk ngerti.

"Jika tuan perlu sesuatu jangan sungkan untuk panggil saya" Lagi lagi Minhee hanya tersenyum santun.

Ini pertama kalinya buat Minhee datang ke perusahan. Tidak. Bukan pertama kalinya. Ini kedua kalinya buat Minhee. Dulu dia pernah datang ke tempat ini sekali, waktu dia masih kecil.

Minhee mulai masuk ke dalem ruangan bernuanansa putih itu. Iya dia tau kalo papanya sangat suka dengan warna putih.

Dari mulai tempat kerja sampai interiornya bisa Minhee lihat kalo penuh dengan warna putih. Sesekali dia tersenyum melihat foto papanya yang tertempel di dinding.

"Cepet sembuh ya Pa" Minhee mengusap pelan foto itu.

🍁🍁🍁

Sekarang ada tiga orang di sebuah ruangan yang sangat gelap di sebuah gudang kosong di sudut kota ini.

Dua diantaranya adalah laki laki bongsor. Sedangkan satunya adalah seorang wanita berumur belasan tahun sepertinya.

"Gue mau kalian berdua bawa perempuan ini" perempuan berumur belasan tadi melempar sebuah foto ke arah dua laki laki berbadan bongsor itu.

"Kalian bedua pasti suka sama tubuhnya--" perempuan itu tertawa dan sedikit memberi sringai.

"--alamat sekolahnya ada di balik foto itu" lanjutnya.

"Siap. Kita bakalan bawa cepet nih cewe, ya gak bro" kata salah satu dari dua laki laki itu.

"Pake aja apartemen gue buat ngabisin dia semaleman" perempuan itu melempar sebuah kunci sekarang ke arah mereka.


TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
TBC


aduh hari senen :") mager banget gewla.

sebentar lagi kalian bakal ngelewatin konflik kedua.

jangan lupa tap simbol bintang di pojok kiri bawah ya ---mieekremes

[1] KAWIN || KANG MINHEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang