Tentang Jaehyun (37) yang merupakan seorang Ayah dengan ketiga anak laki-lakinya --Jaemin, Jeno dan Jisung (17). Dimana Jaehyun harus bersaing dengan Jeno untuk mendapatkan hati seorang gadis bernama Anna (20).
Jaehyun bisa dibilang beruntung karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Doyoung
Sebagai paman dari Anna. Junior sekaligus rekan bisnis Jaehyun. Paman rasa oppa-oppa kalau kata Anna.
***
"Jeno, hari ini aku tidak bisa mengajar di rumahmu ya. Kita ganti hari sabtu saja bagaimana? Apa ada Ayahmu hari ini?" tanya Anna penuh harap.
Jeno mendengus sebal, sebab gadis di depannya ini selalu menanyakan Ayahnya itu. Memang apa spesialnya sih laki-laki tua itu? Pikirnya. Astaga Jeno...
Anna terus mengganggu Jeno, murid sekaligus teman favoritnya. Dan karena Jaehyun, Jeno harus rela mendengarkan ocehan gadis cerewet itu sebab keingintahuannya soal Ayahnya.
"Daddy pergi keluar kota selama dua hari, jadi tidak ada di rumah," jawab Jeno dengan malas.
Bahu mungil guru magang matematika itu merosot, pupus sudah harapannya ingin belajar membuat kue untuk hadiah ulang tahun Pamannya --Kim Doyoung.
Omong-omong soal Anna, gadis berparas manis itu adalah Mahasiswi Pendidikan Matematika tingkat akhir di mana ia harus menjalankan masa magang di SOPA. Dan ternyata ia bertemu dengan murid saat dirinya menjadi tutor dulu. Siapa lagi kalau bukan Jeno. Dan merangkap menjadi teman sekarang.
Jeno yang memerhatikan melalui ekor matanya berkata, "kenapa? Jangan bilang kau menyukai Daddyku?"
"Ya! Kalau bicara itu yang benar! Ayahmu berjanji padaku akan mengajarkanku caranya membuat kue." Anna memukul pelan pundak Jeno. "Astaga, kenapa tidak dari awal aku menyadarinya kalau Paman tua —ah maksudku Ayahmu, itu chef favoritku."
Anna dan Jeno sudah saling mengenal sebelum mereka bertemu sebagai guru dan murid. Usia mereka hanya terpaut tiga tahun dan memang biasanya Jeno selalu menggunakan sapaan non-formal pada Anna. Gadis itu pun tak masalah ketika mereka hanya berdua tapi kalau di kelas, tetap ada batasan.
Jeno hanya membuat bentuk o pada mulutnya lalu mengangguk kecil. "Beli saja, apa susahnya."
Mereka berdua ada di rooftop sekolah. Awalnya tempat itu adalah basecamp si kembar tiga dan teman-temannya tapi karena Anna juga termasuk teman Jeno, jadi pemuda itu mengajaknya ke sana.
"Kenapa juga harus repot-repot kalau sudah ada toko kue yang menjualnya?" lanjut Jeno tanpa berpikir.
"Kau ini, kenapa bisa Ayahmu dan dirimu itu berbeda sekali? Dia laki-laki yang pengertian tapi kau?" Anna mengembuskan napasnya pelan. "Ah, sudahlah."
"Aku kenapa?" tanya Jeno penasaran.
Jaemin tiba dan langsung berkata, "Karena kau tidak peka sama sekali, Jen."
"Ya. Dan juga kau tidak ramah sama sekali. Kau jutek. Dan kau benar-benar tak mengerti bagaimana bicara pada wanita," oceh Anna lalu pergi dari hadapan Jeno.
