RELATIONSHIP |2

18.6K 1K 16
                                    

Hal yang tak disukai banyak orang
adalah saat dirinya bandingkan
dengan tetangga, saudara tiri, etc.

_____

“Pi, nilai Kai udah tinggi kan?”

“Masih belum hebat, kemarin kakak mu masuk UI”

“Dia bukan kakak ku Pi. Kakak aku hanya mbak Indri, Mbak Jenar, dan Mas Haris.”

“Dia juga kakak mu.”

Lamunan Kai buyar saat ponselnya berdenting. Chat dari Nina.

Nina Bobo
Bang Vian udah ngasih kontak
lo sama dia. Tunggu aja dia
ajak lo ketemuan.

Kai hanya membalas 'Iya' kemudian saat ia hendak menonaktifkan ponselnya, nama Papinya terpampang di layar ponselnya. Kai menghela napas, memilih tak menjawab panggilan dari Papinya. Kai muak dengan Papinya yang selalu menyuruhnya untuk keluar kota mengurus proyek. Lalu manfaat kakak tirinya yang tolol itu apa? Hanya bersolek memamerkan wajah menor dan dada silikonnya itu?

Bahkan Papinya itu tak menegur penampilan terbuka si tolol itu, sedangkan Kai saat lulus SMP Papinya menyuruhnya menutup aurat.

“Kai.. Kamu gak angkat panggilan Papi?” Indri, kakak kedua Kai yang sedang mampir di rumah Mami menatap adiknya yang sedang rebahan dengan kedua kaki bertumpu di dinding kamarnya.

“Males. Kenapa? Papi marahin mbak lagi? Lagian mbak kenapa malah jawab panggilan Papi?” ucap Kai ketus. Indri menghela napas, dulu adiknya sangat kalem dan lembut, tetapi semua berubah saat Papinya menikah lagi dan selalu meremehkan prestasi Kai.

“Dia Papi kita Kai. Gak boleh gitu.” ucap Indri lembut. Indri sangat sabar menghadapi adik bungsunya itu.

“Tapi Kai gak anggap dia Papi tuh. Emang ada Papi yang lebih pilih menghabiskan banyak waktu dengan pelakor dan menganggap rumahnya sendiri seperti neraka?” tanya Kai sarkas.

“Kai.. Adik mbak gak gini loh. Adik mbak orang baik.”

Kai mendengus tetapi ia selalu kalah saat kakaknya yang penyabar itu sudah memujinya. Hanya kakaknya yang tulus menyayanginya.

“Iya.. Iya nanti Kai jawab panggilan Papi.” ucap Kai malas. Indri mengacak puncak kepala Kai dengan sayang.

“Turun yuk, Rayyan nanyain kamu katanya daritadi gak keluar.” ucap Indri. Kai mengangguk lalu ikut turun bersama kakaknya.

🔫

“Tante Kai” Rayyan berlari memeluk Kai. Kai merentangkan tangannya lalu membawa Rayyan ke dalam pelukannya.

“Rayyan, Tante kangeeen banget.” ucap Kai lalu mencium kedua pipi keponakannya yang berusia 6 tahun itu dengan gemas.

“Rayyan juga kangen.” jawab Rayyan balas mencium kedua pipi Kai membuat Kai tertawa.

“Mami kemana dek?” tanya Indri.

“Butik lah. Kemana lagi? Eh iya, aku baru ngeh kok mbak tumben kesini?”

Indri tersenyum.

“Pengen nginap disini lah, nanti juga mas Erwin nyusul. Mbak juga pengen bilang sesuatu tapi tunggu Mami balik dulu” ucap Indri. Kai menatap kakaknya penasaran tetapi Indri tak mengucapkan apapun lagi.

“Ponsel tante bunyi” ucap Rayyan mengalihkan pandangan Kai, ia menghela napas memandang ponselnya yang tadi ia letakkan ke atas meja.

“Rayyan ambilin tante minum ya? Haus. Oh iya ada pudding juga di kulkas” ucap Kai memasang cengirannya. Rayyan memberengut sedangkan Indri tertawa.

RELATIONSHIP [Dihapus Sebagian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang