Rumah bisa menjadi tempat paling
nyaman tetapi juga menjadi tempat
yang paling kau hindari._____
Ponsel Kai terus berdering, tetapi ia mengacuhkannya. Bahkan satpam kantor sudah beberapa kali mencarinya, juga sekretaris Papinya.
“Mbak Kai, boss besar sudah menunggu di rumah” kali ini supir pribadi Papinya yang menghampiri Kai yang sedang berkutat dengan kertas dihadapannya. Kai menghela napas jengah
“Bapak pulang duluan saja, 15 menit lagi saya nyusul.” ucap Kai tersenyum manis.
“Mau saya antar pulang mbak? Sekalian sama Nona muda” tanya Pak Budi namun sedetik kemudian ia menyesali ucapannya karena wajah Kai mendadak kaku.
“Gak perlu pak, saya bawa mobil. Oh iya pak, memangnya si anak Pelakor itu mau ke rumah juga?”
“I--iya mbak. Itu permintaan Nyonya besar” jawab Pak Budi takut. Kai berdecak sebal.
“Mami gendeng. Yaudah, Pak Budi pulang saja, tuh anak pelakor udah nungguin” ucap Kai datar saat melihat kakak tirinya itu keluar dari lift hendak menghampirinya.
“Lo gak pulang?” tanya si anak pelakor itu sinis. Ia menatap Kai remeh.
“Duluan aja sana, gue masih sibuk.. Dan, gue bisa bawa mobil sendiri” ucap Kai lalu ia kembali berkutat dengan kertas dihadapannya, tak memedulikan rutukan si anak pelakor itu.
Selang 30 menit kemudian, Kai baru keluar dari kantor menuju tempat mobilnya terparkir. Mobilnya tampak berbeda dengan mobil para direktur. Sebenarnya Kai tak suka ia harus memarkirkan mobilnya diantara para petinggi kantor padahal jabatannya hanya seorang kacung, tetapi Papinya yang pemaksa itu menyuruh Kai.
Jangan pikir mobil Kai sejenis Lamborghini, nyatanya mobil yang dipakai Kai hanya sebuah honda jazz RS keluaran 2011, itupun hadiah dari Papinya saat ia masuk kuliah. Mobil yang lebih banyak mogoknya daripada bagusnya.
“Mae, lo jangan mogok ya hari ini, gue harus pulang cepat sebelum tuan besar murka” ucap Kai lalu ia menepuk kap mobil yang menjadi saksi bisunya selama kuliah dan bekerja.
Tetapi, sepertinya Mae- nama mobil kesayangan Kai itu sedang ingin membangkang. Baru pertengahan jalan, mobilnya malah mogok. Kai berdecak sebal lalu beranjak turun dan berkacak pinggang menatap sedih mobilnya.
“Mae kok lo tega sih? Kalau lo mogok, tuan besar bisa jual lo, dan gue gak mau itu terjadi. Lo udah gue anggap sebagai adek gue.” ucap Kai lalu ia membuka kap mobilnya dan mengamati mesin-mesin yang tak ia pahami sama sekali.
“Mbak?”
Kai terkejut mendengar panggilan itu lalu ia menolehkan kepalanya dan mendapati seorang pria menatapnya.
“Eh? Mas siapa ya?” tanya Kai ragu.
“Mobilnya kenapa?”
Kai menatap mobilnya dan pria itu bergantian.
“Mogok mas, maklum mobilnya udah tua. Jadi, ya gitu deh” ucap Kai mengedikkan bahunya.
“Boleh saya lihat?” tanya Pria itu sambil melepas helm full face nya. Kai mengangguk antusias.
“Boleh dong mas, silakan” jawab Kai lalu menggeser tubuhnya dan membiarkan pria itu berkutat dengan mesin mobil Kai
“Perkakas mobilnya ada mbak?”
Dengan sigap Kai mengambil perkakas yang tak pernah ia sentuh pada pria itu lalu menyerahkannya. Kai mengamati pria itu yang lihai mengutak atik mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP [Dihapus Sebagian]
RomanceTentang Khaylila yang takut untuk menjalin hubungan. Dan tentang Alfath yang tak mau keluarganya hancur karena sebuah hubungan. Disaat keduanya mulai menebar cinta, berbagai masalah yang menguji hubungan mereka muncul. Tetapi untuk mencapai bahagia...