Saat ini gue sedang makan sendiri dikantin yang sangat besar.Dan sekarang ada seorang perempuan yang tidak gue kenal. Ia sedang berdiri didepan meja gue dengan teman-temannya atau mungkin bisa dibilang gengnya.
"Heh, lo gausah deket-deket sama Jisung kita bisa gak sih?" Perempuan itu menggebrak meja yang membuat seisi kantin melihat kearah kami.
"Kalo lo berani deket-deket sama Jisung, lo liat aja nanti akibatnya!" lanjut seorang perempuan di sebelahnya.
Gue yang lagi enak makan terus diganggu tentunya merasa kesal dong.
Diteriakin orang yang gue gak kenal secara tiba-tiba? apa-apaan?
"Heh, orang lagi makan gak usah ganggu ya tolong. Pake bawa-bawa Jisung lagi. Gue cuma anak baru yang disuruh duduk sebelah jisung ok? Kalo mau protes ke Pak Yunoh tuh. Gue temenan sama dia aja enggak," jawab gue panjang lebar dengan tatapan mata sinis.
Mereka mau melanjutkan sesi marah-marah mereka tapi, sebelum mereka bisa ngebacot gue potong tuh omongan mereka.
"betewe ya, kalian tadi bilang Jisung kita? pfftt baru tau gue si Jisung pacarnya lima." Itu membuat mereka kehabisan kata-kata, tapi hanya sebentar sebelum mereka kembali berbicara.
"Iya, emang kenapa kalo ber lima? Lo emang siapa sih? Jadi anak baru aja udah songong banget. Heh lo tuh gatau kita siapa!" Kata si leader
"Emang kalian siapa?" Terdengar sebuah suara berat berbicara dari belakang mereka.
"AAAA OPPA!"
"OPPA AYO MAKAN BARENG KITA!!"
"OPPA GANTENG BANGET DEH!"
Parah.
Tadi baru aja marah-marah, sekarang jadi alay banget.
Dan ternyata suara berat itu berasal dari Jisung yang sedaritadi mendengarkan percakapan kita.
"Sorry to say aja sih. Gue bukan pacar kalian dan gue gak akan pernah mau punya pacar bermuka dua kayak kalian," katanya dengan nada yang santai namun dapat membuat orang ketakutan.
widih savage.
Mereka ber-lima pergi dari meja gue sambil menghentakkan kakiknya setelah disuruh oleh Jisung.
Memang kekuatan fangirl itu hebat, coba kalau gue yang nyuruh.
Sampai doraemon berubah jadi warna merah juga gak akan pergi. Terus aja adu bacot sampe mulutnya berbusa.
"Gue boleh duduk disini?" Tanya laki-laki tersebut.
"Boleh," jawab gue dengan singkat, padat, dan juga jelas.
Dia duduk didepan gue dan mulai melahap makanannya.
Ditengah-tengah ke canggungan kita, Jisung akhirnya memulai sebuah percakapan.
"Jadi, kenapa lo pindah kesini?"
"Orangtua gue kerjanya dipindahin ke Seoul jadi gue juga ikut. Ini juga gue nyari sekolah yang deket sama rumah aja. Gue sebenernya asli Busan jadi accent gue emang gini ehe..."
"Ooh" Jisung hanya ber-oh ria sambil menganggukkan kepalanya.
Hening lagi deh
'Ring Ring Ring Ring'
Gue dan Jisung jalan bareng ke kelas
...
technically nggak bareng juga sih.
Kita jalan sebelahan tapi gak deketan.Well if that makes sense.
Dijalan kita ngobrolin apa?
Gausah ditanya deh.
Soalnya..
Ga ngomongin apa-apa.
Sesampainya di kelas, kita mulai pembelajaran lagi. Kali ini suasananya lebih canggung buat gue karena sejak tadi Jisung ngeliatin gue terus
Dari awal pelajaran.
Gue merasa gak nyaman dan gak bisa fokus juga. Serem lah diliatin terus, kayak ada setan yang ngikutin kemana-mana tau gak?
Gue pun bicara dengan suara pelan dan wajah yang terus memandang papan tulis.
"Papan tulisnya bukan di muka gue. Liatnya kedepan, Sung."
Mata Jisung terbelalak kaget.
Ia langsung memalingkan wajahnya dan bisa kulihat warna merah muda menyebar di pipinya.
Gue hanya bisa menahan tawa dan senyumanku melihat tingkah lakunya itu.
abis imut sih.
---
Heyyo everybody! Jisung imut banget ih aku gakuat ㅠㅠ
See you in the next chapt ❤️
Jangan lupa vote dan comment yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
please be mine | pjs ✓
Novela Juvenil[REVISI] Ini adalah kisahku, kisah dimana seorang Lee Hyejun dipertemukan dengan Park Jisung. ꒰ written by bubbleyumisung, 2019 ꒱