Bagaimanapun aku mengakui kesalahan yang sebenarnya tidak pernah kubuat, aku tetaplah manusia yang tidak mau dipersalahakan. Demi hubungan kita aku rela dipersalahkan. Entah ini kebodohan atau memang rasa empatiku yang bersembunyi di balik rasa sayang.
Lebaran tiga tahun lalu saat hubungan kita berakhir itu juga karena kesalahanku. Aku tidak datang ke rumahmu karena suatu hal. Lebaran yang seharusnya menjadi momen untik meminta maaf malah membuatku mengunci pintu maaf rapat-rapat. Mungkin saat itu perasaan mengalahku tidak dapat kutahan, terlalu meledak,kemudian menjadi dendam untuk tidak memberi sedikit pun maaf dalam relung hati. Tidak ada maaf untuk diriku sendiri apalagi untukmu yang begitu tega membanting hatiku begitu keras.Aku sangat yakin, tidak ada manusia yang mau disalahkan atas kesalahan yang tidak ia buat. Bahkan kalaupun ia membuat kesalahan, ia pasti akan mencari pembenaran untuk membela diri. Tidak mau disalahkan atas kesalahan yang tidak dilakukan dan mencari pembelaan atas kesalahan yang telah dilakukan adalah dua hal yang berbeda tapi........Tapi keduanya sama-sama berakhir menyakitkan.
Kesalahanmu yang paling aku ingat sampai saat ini adalah kamu merubahku dari orang yang penuh kesabaran menjadi orang yang sangat egois. Hingga kesalahanmu itu membuatku melampiaskan rasa egois pada kekasihku yang baru dengan alasan melindungi hatiku, melindungi diriku dari kesalahan yang tidak pernah kubuat jika sewaktu-waktu kekasihku menyalahkanku atas keadaan yang tidak bagus dalam hubungan kami.
Kesalahanmu akan terus kuingat karena kamu tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang kamu tinggalkan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Patah Hati
PoetryKita ini apa setelah tidak ada hubungan lagi? Mantan yang tetap akrab atau hanya sebuah kenangan yang harus diasingkan dari pikiran?