"Kayaknya aku udah gak istimewa lagi buat kamu
gak tahu gimana caranya,apa aku harus pergi dulu biar kamu mau perjuangin aku?
Apa harus putus dulu biar kamu perlakuin aku secara istimewa?"Sepenggal pesanmu yang masih tertinggal dalam folder e-mail. Aku menyimpannya dalam folder khusus yang kubuat. Sebelum e-mail ini sampai padaku, kita bertengkar hebat dengan segala pembelaan terhadap rasa egois masing-masing, kau meragukan betapa spesialnya dirimu untuk diriku meski hubungan kita baru satu setengah tahun. Kamu meragukanku karena sikapku cuek terhadap hal-hal kecil. Tapi sebenarnya, saat itu aku ingin kamu mulai berfikir untuk dewasa dengan hubungan kita, aku ingin kamu mengerti tentang suatu hubungan dan cara memperbaikinya. Tapi, semua malah berbalik menjadi sebuah kesalahpahaman besar.
Kesalahpahaman itu membuat pelukan tidak lagi nyaman, kalimat aku mencintaimu jadi hambar, lalu....lalu perasaan kita bukan lagi getaran seperti saat pertama bertemu, melainkan hanya rasa egois yang memenuhi dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Patah Hati
PoesiaKita ini apa setelah tidak ada hubungan lagi? Mantan yang tetap akrab atau hanya sebuah kenangan yang harus diasingkan dari pikiran?