Janji Itu Sudah Sirna

31 3 0
                                    


Di sudut kamar yang ukurannya 3x4 meter, aku melanggar janjiku padamu dengan ditemani secangkir kopi. Hisapan pertama begitu nikmat, hisapan kedua, hisapan ketiga sampai hisapan terakhir aku berpikir betapa bodohnya aku melalikan kenikmatan rokok ini selama bersamamu.

Saat malam minggu di kamar sebelah bersama teman-teman satu angkatan, aku bergabung dan minum bir dicampur arak sampai larut malam. Sloki pertama, sloki kedua, sloki ketiga sampai sloki terakhir, aku sadar kenapa aku meninggalkan kebebasana berteman dan indahnya persahabatan selama bersamamu.

Waktu bersamamu aku buta, aku berjanji untuk tidak merokok, tidak minum bir dan membatasi pergaulan. Betapa bodohnya aku saat itu. Janji itu sudah jadi sampah, aku tidak peduli ungkapan janji adalah hutang, toh juga kamu mengingkari janji untuk tak meninggalkanku.

"Aku merasa bodoh karena sebuah perjanjian yang kita buat, tapi kurasa tidak ada yang perlu ditepati setelah semua berakhir."

Setelah Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang