29. Government

1.1K 187 74
                                    




Hanbin melihat list schedule yang ada di hpnya. Ia memijat keningnya saat sadar betapa padatnya schedule grup itu.

"Apa kita harus memiliki jadwal sepadat ini?"

"Sepertinya. Agensi ingin mengambil banyak keuntungan, kau tau?" ucap Bobby.

"Mereka benar-benar tidak ingin kehilangan uang huh?" tanya Hanbin.

"Kudengar salah satu investor kita pergi."

"Pergi bagaimana? Dia membatalkan kerja sama?"

"Kudengar dia meninggal karena kecelakaan." sahut Bobby. "Aku tidak tau kawan, dunia politik itu sangat gelap."

"Bukankah Yang Hyunsuk pernah bekerja sama dengan koruptor itu?"

"Siapa? Oh, pemilik perusahaan G itu?"

"Ya. Bos kita benar-benar bekerja sama dengan pebisnis gelap mengerikan itu. Koneksinya, koneksinya sangat menyeramkan."

Bobby mengganti saluran tv dengan malas. Hanbin sendiri terdiam sejenak, "Kau ingat saat dulu ada beberapa trainee disuruh ikut ke klub tidak jelas itu."

"Oh... ya.." Bobby mengangguk mengerti. "Tapi kita beruntung tidak pernah pergi kesana. Yang diajak hanyalah trainee yang sudah putus asa untuk debut ataupun yang dipilih olehnya langsung. Mengerikan."

"Saat kasus pembunuhan itu.. bukankah dialihkan isu dengan berita Hyuna dan Edawn keluar dari cube?"

"Selalu begitu Hanbin. Hal-hal seperti itu selalu digunakan untuk pengalihan isu."

Hanbin berpikir, apa mungkin ia disuruh berkencan karena untuk mengalihkan isu politik? Tapi isu politik apa? Dan kenapa ia harus dikaitkan dengan masalah ini?

"Mungkin berita datingmu itu juga pengalihan isu." tunjuk Bobby.

Benar. Tapi, bagaimana bisa bosnya itu membujuk CEO agensi yang sama sekali tidak pernah berkaitan dengan agensinya sendiri? Memangnya CEO agensi milik grup Yerin memiliki koneksi dengan salah satu pejabat itu?

"Ah... Seungri hyung mengajak kita ke salah satu pestanya. Ada Winner hyungdeul juga" ucap Chanwoo yang baru keluar kamar.

Bobby menggeleng, "Nah, i'm out."

"Kenapa?"

"Apa kau tidak tau bagaimana anehnya klub miliknya? Don't remind me with his friends. Everything seems sketchy as hell."

"Jadi kita tidak pergi kesana?" tanya Chanwoo.

"Jika kalian ingin, pergi saja. Tapi tanpaku."

"Nah, aku juga tidak mood untuk berpesta."

Hanbin beranjak dari sofa dan masuk ke kamarnya. Ia mengutak-atik handphonenya dan menghela nafas pelan. Ia teringat bunyi kamera saat kala itu berada di depan apartemen Yerin. Dia tau Yang Hyunsuk mengawasi gerak-geriknya tapi hingga menyewa paparazzi seperti itu? Bukankah itu sangat keterlaluan?

Ngomong-ngomong soal Yerin, gadis itu tidak bisa dihubungi sampai sekarang. Hanbin melempar handphonenya ke kasur lalu merebahkan tubuhnya. Ia memijat pelipisnya lalu perlahan matanya membuka.

"Oh.. apa jangan-jangan.."

Hanbin mengerjap pelan, "Kejadian 4 tahun yang lalu..?"


***


"Yerin."

Yerin mengerjap pelan dan melihat Joy yang kini duduk di depannya. Ia tersenyum kecil, "Ada apa Sooyoung?"

let's play pretend; hanbin yerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang