6. the accord

1.3K 274 19
                                    




Yerin memakai masker hitam dan memakai topinya hingga menutupi matanya. Sowon masuk ke dalam kamar dan menatap Yerin dari atas ke bawah.

"Mau kemana? Berpakaian serba hitam seperti itu?" tanyanya.

"Oh, aku ingin.. makan."

"Tidak biasanya. Maksudku. Kalau mau makan kan tidak harus setertutup ini." ucapnya.

"Yah.. minggu lalu aku hampir ketahuan masuk ke restoran." Yerin tersenyum walaupun tidak terlihat karena tertutupi maskernya.

"Huh, oke baiklah. Hati-hati saja. Dan pulang sebelum jam 12."

"Aku sudah dewasa."

"Tetap saja. PULANG SEBELUM JAM 12!"

Yerin mengangguk saja sebelum Sowon berteriak lagi. Ia lalu keluar dari apartemennya dan berjalan sambil memanggil taksi. Ia masuk ke dalam dan melihat jam di hpnya. Pukul 8 lebih 42 menit.

Gadis itu menghela nafas. Sambil berharap ia tidak akan kelepasan untuk memukul Kau-Tahu-Siapa saat bertemu nanti.

Ia sampai di gedung SBS 20 menit kemudian dan langsung pergi ke parkiran. Ia menunggu dekat pintu sambil melihat hpnya.


"Hei, kaukah itu?"


Yerin berjengit kaget saat tiba-tiba Kau-Tahu-Siapa muncul di dekatnya. Hidungnya mengenai pipinya yang tertutupi masker.

"Oh astaga! Jangan mengagetiku!" ucap Yerin kesal.

Kau-Tahu-Siapa hanya memandang Yerin datar lalu berjalan ke dalam parkiran. Agar tidak dilihat siapa-siapa. Yerin mengikutinya tanpa bicara.

Setelah yakin mereka tertutupi mobil dan tidak terlihat. Kau-Tahu-Siapa bersandar di mobil sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Buka maskermu."

"Apa?"

"Buka masker. Disini sudah tak ada siapa-siapa. Dan aku tidak terlalu suka berbicara dengan orang yang memakai masker." ucapnya.

"Ah berisik Kau-Tahu-Siapa!" gerutu Yerin kesal sambil membuka maskernya.

"Kau-Tahu-Siapa?" tanyanya sambil menyeringai.

Yerin mengerjapkan matanya. Sejenak merasa malu karena ia tau tentang julukannya pada lelaki itu.

"Y..ya.. memang kenapa?!"

"Apa kau sebegitunya tidak ingin memikirkan tentang diriku sehingga kau menyebutku seperti itu?"

"Ck berisik. Sekarang beritahu kenapa kau mengajakku kesini. B..B..B.I" ucap Yerin agak terbata-bata seakan-akan mengucapkan namanya butuh keberanian dan keyakinan yang mantap.

"Oke aku hanya berbicara terus terang padamu." ucapnya datar, menjadi serius lagi.

"Aku benar-benar tidak suka ini dan tidak menyetujui ini. Kurasa semua ini hanyalah omong kosong." ucapnya dingin.

"Ya aku tau." jawab Yerin datar.

"Maka dari itu.. meskipun mereka menyuruh kita berpura-pura, aku berharap kau tidak usah menghabiskan tenaga berbuat sedemikian rupa seperti pacar bagiku."

Yerin mengernyit. "Apa?" tanyanya bingung.

"Huh, aku tidak menyukaimu dan aku tidak ingin melakukan hubungan pacaran dengan orang yang sama sekali tidak aku sukai. Masa sih, pacar pertamaku harus orang seperti kau? Pura-pura lagi."

Yerin menghembuskan nafasnya pelan-pelan, meredam emosinya. "Hei. Aku juga tidak ingin berpacaran dengan kau! Tapi CEOku sudah bilang aku harus berpura-pura pacaran dengan kau agar semua orang bisa.. uh.. tertipu. Dan aku tidak ingin melanggar perintahnya."

"Oh astaga. Jiwamu baik sekali." ucapnya sarkatis.

"Terima kasih." ucap Yerin geram. "Maka dari itu, tidak usah menyuruhku untuk berbuat sesuatu yang tidak mungkin kulakukan. Tidak usah melarangku."

Hanbin memutar bola matanya. "Baiklah kalau kau memaksa." ucapnya lalu berdiri dari sandarannya di mobil.

"Aku hanya bilang padamu. Tentang 3 hal." ucapnya. "Ini sebuah perjanjian tidak tertulis." ucapnya lagi.

"Satu. Jangan ikut campur urusanku. Dua. Tidak usah protes kalau aku dekat dengan perempuan lain. Tiga. Tidak ada kontak fisik seperti pelukan atau paling parah, berciuman."

Yerin mendengus. "Aku pun tidak sudi melakukan semua itu padamu dan aku tidak peduli dengan urusanmu dan perempuanmu. Tapi.." Yerin menghela nafas pelan.

"Tentang yang ketiga."

Hanbin menyeringai. "Kenapa? Kau keberatan?"

"Tidak." jawab Yerin cepat. "Kau bilang kita tidak boleh kontak fisik tapi masalahnya, CEOku, dan MUNGKIN, CEOmu menyuruh kita berpura-pura berpacaran agar tertangkap oleh dispatch dan untuk memperlihatkan kita agar seperti pasangan betulan hanyalah melakukan kontak fisik seperti gandengan tangan dan sebagainya."

"Yah, itu pengecualian. Aku hanya bilang 3 hal itu adalah hal yang harus kau lakukan jika tak ada orang lain atau paparazzi atau ceo."

"Ngomong-ngomong." Yerin menatap Hanbin penasaran. "Apa kau memberitahu membermu tentang.. ini?"

"Tidak." ucapnya cepat.

"Meskipun aku tau mereka akan marah tapi lebih baik begitu karena aku yakin mereka akan membuat segalanya menjadi lebih buruk. Dan, mungkin membuat mereka lebih mudah mengejekku." ucapnya.

"Oke." Yerin sejenak merasa lega oleh jawaban Hanbin. Ia takut ia terlihat seperti teman yang buruk karena tidak memberitahukan ini pada yang lain.

"Oke baiklah. Pembicaraan ini selesai." ucapnya datar lalu pergi meninggalkan Yerin sendirian.

Yerin mendengus dan pergi keluar dari parkiran gedung SBS. Namun belum beberapa langkah hpnya bergetar.


Kau-Tahu-Siapa

b.i : ganti nama kontakku di LINE bodoh.Jangan kira aku tidak tau

yerin : y. voldemort

hanbin : 🖕🏻





Cut

let's play pretend; hanbin yerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang