Kiss On Your Lips - BAB 5

1.3K 91 2
                                    

The story begin

*

Kenapa kadang manusia tidak bisa hidup biasa-biasa saja tanpa masalah yang banyak? Ya, dan manusia akan mengeluhkan apa yang mereka dapatkan. Untuk mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya, misalnya sebuah kata semangat atau sekedar pujian saat dirimu sedang jatuh-jatuhnya.

Hidup itu tidak akan menarik jika tidak ada masalah.

Kalau hidup selalu berjalan mulus dengan apa yang kita inginkan, artinya kejutan tak pernah terciptakan. Dan manusia akan menjadi baik bagaikan malaikat tanpa harus melihat ke surga.

Entah apakah masalah dalam hidupnya akan membawa dampak yang mengerikan di masa depan ataukah akan membuatnya menemukan titik terang? Mungkin Lee Eun-Rin salah satu dari sekian milyaran manusia di dunia yang benci akan kejutan.

"Kau kaget ya?" sebuah mobil berwarna putih, dengan lelaki memakai kemeja biru polos dengan dasi yang terpasang rapi di kerahnya tersenyum hangat di depannya.

"Kau tidak ke kantor?" pertanyaan itu satu-satunya yang sanggu keluar dari mulut Eun-Rin saat ia merasa banyak pertanyaan yang berputar di dalam otaknya.

Cho Kyu-Hyun mengangkat bahunya acuh. "Karena kau di pesan mengatakan ada kelas pagi, aku menyempatkan diri untuk menjemputmu. Kau tidak suka?"

Eun-Rin saling menggenggam tangannya. Ia seperti tampak orang bodoh dan gila. Bagaimana mungkin ia harus berperan di dunia nyata dengan semua kepalsuan?

"Oh... tidak apa-apa. Terima kasih."

Kyu-Hyun tersenyum lebar. Senyum maut yang akan membuat perempuan rela melakukan apa saja demi melihat senyum manisnya.

"Baiklah, ayo naik. Aku akan mengantarmu dengan selamat."

Tidak cukup dengan manisnya ucapan, Kyu-Hyun juga memperlakukan Eun-Rin manis dengan perlakuannya. Ia membukakan pintu mobil, dengan penuh sopan meminta kekaishnya masuk ke dalam mobil.

Eun-Rin masuk ke dalam mobil laki-laki itu dengan agak ragu, namun ia tetap menjaga raut wajahnya agar terlihat rileks.

Setelah menutup pintu, Kyu-Hyun pun berjalan menuju pintu mobil dan masuk ke dalam kursi kemudi.

"Mau kupakaikan sabuk pengamannya?" tanya Kyu-Hyun melihat Eun-Rin masih belum memakai sabuk pengamannya. Eun-Rin cepat-cepat menggeleng. "Tidak apa-apa, biar aku sa...."

Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, Kyu-Hyun segera mendekatkan tubuhnya ke tubuh Eun-Rin dan menarik sabuk pengaman dengan mudah. "Aku bisa melakukannya untuk kekasihku." Gumamnya tepat di depan wajah Lee Eun-Rin. Setelah membuat tubuh gadis itu membeku, Kyu-Hyun pun selesai memasangkan sabuk pengamannya.

Eun-Rin mendesah, ia diam-diam memejamkan matanya serya tersenyum miris kepada dirinya sendiri. Ia masih tidak bisa memercayai apa yang sedang ia lakukan dengan lelaki gila seperti Kyu-Hyun.

"Ayo, kita berangkat."

*

Mohon hentikan kata-kata yang pada akhirnya akan membuat kita menangis.

Ia sudah gila.

Sangat gila.

Luar biasa gila.

Eun-Rin membanting tas di meja kelasnya dengan wajah memerah menahan amarah. Ia mendecak, tidak percaya bahwa ia menyetujui rencana gila Cho Kyu-Hyun yang membuatnya tampak bodoh di depan laki-laki itu.

Ia sangat penasaran dengan isi otak laki-laki itu, apa yang ia pikirkan tentang hubungan gila yang dimaksudnya pagi ini? Apakah laki-laki itu sedang tertawa terbahak-bahak di kantornya karena drama mereka berdua? Entahlah, apa pun yang berurusan dengan Cho Kyu-Hyun, membuat kepalanya sakit.

Beautiful Reason of  You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang