It hurts - Bab 26

2.1K 89 33
                                    

Kau hanya mementingkan perasaanmu, padahal aku juga terluka.

"Kau ini kenapa?"

Lee Sungmin duduk di samping Kyu-Hyun setelah melihat raut wajah temannya kusam, tidak berdaya. Seharusnya Sungmin beristirahat sejak dirinya mendudukan diri di sofa rumahnya, tapi tiba-tiba saja Cho Kyu-Hyun menyuruhnya mengunjungi bar langganan mereka pada malam hari.

"Putus. Aku."

Sungmin mengerutkan dahinya. "Dengan Eun-Rin? Ada apa? Kukira kalian baik-baik saja." Kata Sungmin bingung. Mereka sedang duduk di bangku empuk yang posisinya memutar, namun masih bisa melihat keadaan di luar, tepatnya hingar-bingar kelab malam seperti biasa.

Kyu-Hyun mendesah, ia menatap Sungmin lekat-lekat. "Rasanya sakit." Gumamnya.

Sungmin menganga, tidak memercayai apa yang baru saja dikatakan sahabat dekatnya tersebut. "Sebentar, maksud dari sakit ini apa ya? Aku kurang mengerti." Ucap Sungmin.

Sesungguhnya Sungmin mengantuk sekali, dirinya tidak cukup istirahat saat sampai di Korea tadi siang, tapi setelah mendengar ungkapan yang nyaris seperti kata tabu pada Kyu-Hyun, kantuk itu menguap seketika.

Kyu-Hyun juga tidak mengerti kepada dirinya sendiri. Rasanya sakit, melihat gadis itu menangis. Kenapa ia sering sekali melihat gadis itu menangis? Di hari ia mendatangi gadis itu di daerah rumahnya, gadis itu menangis di persimpangan jalan. Jujur saja, saat itu Kyu-Hyun merasa sangat kasihan. Pertama kalinya, ia melihat gadis menangis semenyedihkan itu. Siapapun yang melihatnya kemungkinan akan merasakan apa yang Kyu-Hyun juga rasakan, karena sorot mata Eun-Rin menampakkan derita yang berbeda.

Cara gadis itu melepaskannya, mata tulus penuh cinta itu, cara ia berucap... cara ia mengakhiri semuanya terasa menyedihkan bagi Kyu-Hyun. Karena ia sadar bahwa dirinyalah yang membuat hati gadis itu hancur.

"Gadis itu harus bertemu dengan laki-laki yang baik. Kuharap itu bukan aku." Bisik Kyu-Hyun. Ia menyandarkan bahunya ke belakang sofa, matanya terpejam secara perlahan.

Sungmin mendesah. "Aku kira itu dirimu." Ucapan Sungmin membawa mata Kyu-Hyun melihat dunia kembali.

"Maksudmu?" tanya Kyu-Hyun.

"Kukira laki-laki yang baik itu dirimu." Ulang Sungmin. "Aku ingin jujur padamu, tentang semuanya termasuk Son Yo-Jin. Aku tahu kau sudah menyukainya sejak kecil, meskipun aku, Hyuk-Jae, Dong-Hae bertemu kalian saat SMA, tapi aku sangat mengerti perasaanmu terhadapnya. Aku tidak menyalahkan perasaanmu, juga orientasi seksual Yo-Jin, tapi kurasa kalian semua saling menyiksa diri untuk menjadi pemenang. Apakah kalian sudah menentukan di mana garis akhirnya?"

Kyu-Hyun ingin menjawab, tapi aneh sekali ia tidak menemukan jawaban apa pun untuk diucapkan.

"Kau mencintai Yo-Jin, lalu jadi brengsek. Yo-Jin menjadi posesif karena mencari seseorang 'sepadan' dengan dirinya cukup sulit, itu juga membuatnya jadi brengsek. Hyuk-Jae bodoh dalam mencintai An-Na, dan An-Na yang tidak bisa menemukan jalan yang tepat bagi dirinya sendiri. Kalian semua hanya berputaran di satu arus tanpa ada yang berniat mengalah kepada kenyataan. Kau menjadikan Yo-Jin segala-galanya dalam hidupmu, lalu Yo-Jin merasa An-Na satu-satunya yang dibutuhkan, An-Na yang tidak ingin kehilangan Hyuk-Jae sebagai sahabat baiknya, dan Hyuk-Jae berharap pada keajaiban. Kalian semua sudah terlalu banyak menyiksa diri, jadi sampai kapan? Sampai kapan kalian akan memaksaan keadaan?"

Kyu-Hyun terdiam, apa yang diucapkan Sungmin begitu menampar hati nuraninya sendiri sampai Kyu-Hyun harus menahan mati-matian sesak di dadanya.

Beautiful Reason of  You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang