Part 7 : Jangan pacaran, kata abang

3K 328 1
                                    

🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Pagi ini (Namakamu) berjalan menyurusi beberapa lorong kelas sendirian tanpa Brandon di sampingnya. Mengingat soal Brandon dia jadi ingat pasal kemarin Brandon menembak dirinya di depan rumahnya, rasanya masih tidak percaya bahwa Brandon menyukai dan ingin menjadikan (Namakamu) sebagai kekasih hatinya. Sebelum masuk kedalam rumah kemarin dia sempat menoleh kearah Brandon kecewa karena dirinya sama sekali belum menjawab pernyataan Brandon.

(Namakamu) duduk di kursi paling belakang tepat dikursi miliknya dengan Brandon. Tapi, yang membuat keningnya berkerut adalah kemana tas Brandon? sama sekali tidak ada di mejanya, biasanya jika Brandon sudah datang duluan pasti dia akan duduk di kursinya sembari menunggu (Namakamu) datang tapi kali ini tidak.

"Raka, Brandon gak masuk ya?" tanya (Namakamu) menepuk bahu Raka di depannya. Raka sedikit terkejut karena tepukan dari (Namakamu), pasalnya dari tadi dia masih fokus dengan novelnya.

"Gak tau gue." Raka menoleh kearah belakang. "Bukannya, biasanya lo sekolah bareng sama dia?" imbuh Raka.

"Hari ini dia gak jemput gue, Ka. Biasanya jam setengah tujuh tadi dia udah dateng." (Namakamu) menoleh saat temannya berlarian. "Gue udah nunggu dia sekitar lima menit dari jam biasanya dia jemput. Yaudah gue tinggal, gue juga chat dia tapi gak dibalas."

Raka manggut - manggut paham. "Mungkin masih dijalan kesini kali."

(Namakamu) mengangguk menyetujui ucapan Raka. Dia meraih ponsel yang berada di dalam tas-nya takut jika Brandon menghubungi dirinya tapi nihil tidak ada sama sekali pemberitahuan masuk di ponselnya.

"Cit, Brandon gak sekolah." Nandos menyerahkan kertas putih berisikan tulisan tangan yang menyatakan bahwa di dalam sana ada pemberitahuan bahwa Brandon tidak masuk hari ini. "Gue telat dateng gara - gara nulisin surat buat dia, segala gue kagak ngarti tanda tangan bokapnya. Sulit." Imbuh Nandos seraya meletakkan tas-nya di sebelah bangku Raka karena memang Raka dan Nandos duduk bersebelahan.

"Kenapa dia gak ada ngasih tahu ke gue?" tanya (Namakamu). Nandos menoleh dan mengangkat bahunya tidak tahu. "Tapi tadi dia bilang gak mau ngerepotin, lo."

"Brandon sakit?" tanya (Namakamu) lagi seraya membaca surat dari Brandon itu.

"Kenapa dia gak bales chat gue, tapi bisa ngehubungin lo buat nyuruh lo bikin surat ini?"

"Lo nanya sama gue? terus gue nanya sama siapa?" tanya Nandos polos.

"Mati aja lo!"

-🌻-

'Jujur gue punya perasaan lebih dari sekedar sahabat sama lo!'

Adopted Sister ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang